HUBUNGAN PERSEBARAN EPISENTER GEMPA DANGKAL DAN KELURUSAN BERDASARKAN DIGITAL ELEVATION MODEL DI WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENDI BORNEO PUTRA, Ir. Djoko Wintolo., DEA.

2014 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI

Penelitian ini memiliki maksud untuk mengevaluasi distribusi episentrum gempa dangkal yang terjadi pada daerah penelitian dalam kurun waktu 14 tahun dengan memfokuskan penelitian pada hubungan antar penentuan struktur permukaan, dan persebaran episentrum gempa dangkal Daerah penelitian mencakup Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Yogyakarta merupakan daerah yang sering dilanda gempabumi. Gempabumi yang diteliti umumnya dangkal, dengan kedalaman 10 km hingga 15 km dengan skala magnitude 3-7 SR. Dengan menggunakan data gempa yang diunduh dari USGS dan didapat dari BMKG Yogyakarta, maka titik episenter gempa dapat diproyeksikan kedalam peta untuk diteliti. Penelitian dilakukan dengan cara, memproyeksikan titik episenter gempa pada peta, dibantu dengan peta geologi daerah penelitian, dan pola kelurusan dari data DEM. Kemudian dapat disimpulkan hubungan antara titik episenter gempa yang terjadi, dan letak struktur sesar. Dari hasil penelitian studi kegempaan daerah Yogyakarta, didapatkan bahwa tahun 2006 merupakan tahun dimana frekuensi terjadinya gempabumi paling tinggi, dengan magnitude terbesar hingga mencapai 6,4 SR, sedangkan pada penelitian struktur permukaan, didapatkan hasil bahwa jarak antara titik episenter gempa dengan struktur permukaan memiliki variasi data yang tidak terlalu banyak, dengan sedikit keragaman, dan dengan hasil standar deviasi antara 1 – 4 km dapat disimpulkan bahwa titik gempa pada daerah penelitian memiliki jarak yang dekat dengan sesar.

This study has the purpose to evaluate the earthquakes data that occurred in the study area over a period of 14 years with a research focus on earthquake studies, determination of the surface structure, and correlation between two of them. The research area include the area of Yogyakarta region. Yogyakarta is an aera which is frequently hit by the earthquakes, because of the location that fall under the ring of fire. The earthquakes that are studied generally has shallow depth, between 10km to 15 km, with a magnitude of 3-7 magnitude SR. by using earthquake data downloaded from the USGS and obtained from BMKG Yogyakarta, the epicenter of the earthquake can be projected into the map for the research. The study was conducted by projecting epicenter earthquake point on a map, assisted by regional geological map, straight pattern from DEM. Then it will conclude the connection between the point of the epicenter of the earthquake occurred, and the location of the surface structure. From the results of research studies Yogyakarta earthquake, found that 2006 is the year in which has the highest frequency of occurrence of earthquakes with the largest magnitude up to 6, 4 magnitude ritcher scale. While on the surface structure of the study, showed that the distance between the epicenter of the earthquake to the structure of the surface has a little variation with a little bit diversity. As the result of a standard deviation between 1-4 km, it can be conclude that the epicenter of an earthquake in study area has close proximity to the surface structure.

Kata Kunci : gempabumi, Yogyakarta, struktur permukaan, DEM