PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI SENYAWA CHEMOSENSOR

SANTI OKTAFIANI, Drs. Bambang Purwono, M.Sc, Ph.D.

2014 | Skripsi | KIMIA

Pemanfaatan ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) sebagai senyawa chemosensor telah diteliti. Isolasi senyawa pigmen betasianin dari kulit buah naga merah dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. Ekstrak kemudian diidentifikasi dengan variasi eluen menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis. Uji chemosensor dilakukan dengan mengamati perubahan warna yang terjadi pada ekstrak betasianin terhadap pengaruh pH larutan, anion-anion tertentu, dan beberapa senyawa basa. Aplikasi untuk mendeteksi daging ikan busuk juga dilakukan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak betasianin berwarna merah pekat. Eluen terbaik untuk pemisahan adalah asetonitril:trifluoroacetic acid (TFA) (9,9:0,1) yang ditunjukkan dengan adanya 3 noda pada plat KLT. Berdasarkan hasil data spektra UV-Vis, senyawa betasianin teridentifikasi dalam ekstrak dengan munculnya puncak pada panjang gelombang maksimal 538 nm. Kadar betasianin yang diperoleh dalam ekstrak sebesar 13,87 ± 1,07 mg dari 100 g kulit buah naga merah. Perubahan warna ekstrak betasianin menunjukkan bahwa senyawa pigmen betasianin mampu bertindak sebagai senyawa chemosensor untuk indikator titrasi asam lemah-basa kuat, sensor anion sianida, karbonat, anion sulfur, amoniak dan trietilamin (TEA) serta sebagai reagen pendeteksi daging ikan busuk. Senyawa betasianin dapat digunakan sebagai sensor anion sianida dengan limit deteksi 5000 ppm dan anion karbonat jenuh. Senyawa betasianin juga digunakan untuk pembuatan kertas indikator asam-basa dan sensor anion. Indikator kertas lebih efektif daripada bentuk cair untuk mendeteksi anion sianida.

The utilization of the extract of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus) peel as a chemosensor compound has been investigated. Isolation of betacyanin pigment compounds from red dragon fruit peel was carried out by maceration method using ethanol 95%. Extract was then identified with various eluents using Thin Layer Chromatography (TLC) and analyzed by spectrophotometer UV-Vis. Chemosensor tests were conducted by observing the color changes occured in betacyanin extract as the affect of pH solution, specific anions, and some other base compounds. Application to detect the deterioration of fish meat was also investigated in this study. The result revealed that betacyanin extract was red viscous liquid. The best eluent used for separation was acetonitrile:trifluoroacetic acid (TFA) (9.9:0.1) indicating the presence of three stains on the TLC plate. Based on the result of UV-Vis spectra, the appearance of betacyanin compounds was identified in the extract with maximum peak at a wavelength of 538 nm. The concentration betacyanin in this extract was obtained at 13.87 ± 1.07 mg from 100 g peel of red drasgon fruit. The color changes of betacyanin extract showed that its pigmen compound could act as a chemosensor compound for the titration indicator of weak acid-strong base, sensor for cyanide, carbonate, sulfur anion, ammonia and triethylamine as well as a reagent detector for fish meat deterioration. Betacyanin compounds could be used as a cyanide anion sensor with a limit detection of 5000 ppm and saturated carbonate anion. The betacyanin compounds have also been used to make paper indicator for acid-base and anion sensors. The paper indicator was more effective than liquid form for detection of cyanide anion.

Kata Kunci : kulit buah naga merah, betasianin, chemosensor, indikator asam-basa, sensor anion