HUBUNGAN ANTARA PERUBAHAN SUDUT BIDANG OKLUSAL TERHADAP PERUBAHAN RASIO TINGGI WAJAH PADA MALOKLUSI ANGLE KLAS II DIVISI 1 SETELAH PERAWATAN ORTODONTI DENGAN TEKNIK BEGG
Devi Yuliastanti, Drg. Soehardono, MS., Sp. Ort (K)
2014 | Tesis | S2 OrtodonsiaTeknik Begg spesifik untuk merawat kasus maloklusi Angle klas II divisi 1 yang mempunyai keunggulan dalam pembukaan gigitan serta retraksi gigi anterior secara bersamaan. Penggunaan elastik intermaksiler klas II mengakibatkan intrusi gigi incisivus dan ekstrusi gigi molar mandibula yang akan menyebabkan terjadinya rotasi mandibula ke arah bawah dan belakang yang akan berpengaruh terhadap peningkatan pada sudut bidang oklusal dan tinggi wajah anterior, tinggi wajah posterior serta rasio tinggi wajah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perubahan sudut bidang oklusal dengan perubahan rasio tinggi wajah pada maloklusi Angle klas II divisi 1 setelah perawatan ortodontik dengan teknik Begg. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross sectional. Objek penelitian adalah 21 sefalogram yang telah selesai dirawat ortodontik dan memenuhi kriteria. Variabel yang digunakan adalah perubahan sudut bidang oklusal, perubahan tinggi wajah anterior, tinggi wajah posterior dan rasio tinggi wajah. Data yang didapatkan di analisis menggunakan uji korelasi product moment Pearson dan selanjutnya dilakukan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara sudut bidang oklusal dan tinggi wajah anterior, tinggi wajah posterior dan rasio tinggi wajah dengan p<0,05 pada Maloklusi Angle klas II divisi 1 setelah perawatan dengan teknik Begg. Hubungan positif bermakna menunjukkan bahwa semakin besar perubahan sudut bidang oklusal akan diikuti dengan bertambahnya tinggi wajah anterior dan tinggi wajah posterior. Perubahan sudut bidang oklusal dengan rasio tinggi wajah menunjukkan hasil negatif bermakna yang artinya semakin besar perubahan sudut bidang oklusal maka akan semakin kecil perubahan rasio tinggi wajah.
Begg techniques specific for treating class II division 1 malocclusion and will increase in the occlusal plane angle, this is a result of the rotation of the mandible downward and backward and bite opening on phase 1 due to the use of class II elastic inter maxilla and will be increased the anterior facial height. Changes in anterior facial height showed a reaction of mandible. The purpose on this study aims to determine the relationship between the occlusal plane angle with anterior facial height, posterior facial height and facial height index on malocclusion Angle class II division 1 after orthodontic treatment with the Begg technique. These Research are cross sectional analytic. These subjects were 21 chepalogram craniofacial orthodontic treatment with the criteria. Variable on this study are the occlusal plane angle changes and anterior facial height, posterior facial height and facial height index changes in classification Angle class II division 1. Data collection were analyzed by product moment Pearson analysis, and correlation analysis. Statistical test of this study that there is significant correlation between changes in the occlusal plane angle with anterior facial height on Angle Malocclusion Class II division 1 before and after treatment with the Begg technique with p < 0.05. Occlusal plane angle changes have contributed to changes in anterior facial height and posterior facial height index. The result of relation of Occlusal Plane Angle with Facial Height Index show that if oclusal plane angle will increase, the facial height index will be decrease.
Kata Kunci : Sudut bidang oklusal, rasio tinggi wajah, teknik Begg