Laporkan Masalah

PENGGUNAAN LIMBAH KERABANG TELUR DENGAN PERLAKUAN ASAM FOSFAT DAN UKURAN PARTIKEL BERBEDA SEBAGAI SUMBER MINERAL KALSIUM DAN FOSFOR AYAM PETELUR

IR. SRI KISMIATI, MP., Prof. Dr. Ir. Tri Yuwanta, S.U., DEA.

2014 | Disertasi | S3 Ilmu Peternakan

Penelitian ini terdiri dari 4 tahap dan bertujuan untuk meningkatkan manfaat limbah kerabang telur sebagai sumber kalsium dan fosfor pakan ayam petelur. Penelitian tahap I bertujuan untuk meningkatkan kadar fosfor, membunuh bakteri dan merenggangkan mikrostuktur limbah kerabang telur. Tujuan penelitian tahap II adalah mengetahui pengaruh konsentrasi H 3PO4 dan ukuran partikel kerabang telur terhadap kelarutan in vitro. Penelitian tahap III bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi H3PO4 dan ukuran partikel kerabang telur terbaik untuk ayam petelur. Penelitian tahap IV bertujuan untuk mendapatkan proporsi optimal penggunaan tepung kerabang telur sebagai pengganti batu kapur pakan ayam petelur. Penelitian tahap I, kerabang telur direndam dalam air 80°C, kemudian dibagi menjadi 4 bagian yaitu tanpa direndam H3PO4 (kontrol), direndam H3PO4 3, 4, dan 5%. Selanjutnya kerabang telur dibuat menjadi ukuran partikel 1 mm dan 3 mm dan kemudian dilakukan uji kelarutan in vitro (penelitian tahap II). Kerabang telur pada penelitian tahap II diaplikasikan dalam pakan ayam petelur (penelitian tahap III). Hasil terbaik penelitian III digunakan sebagai pengganti batu kapur pakan ayam petelur 0, 2,5, 5, dan 7,5% (penelitian tahap IV). Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 4 x 2 digunakan pada penelitian tahap II dan III, Rancangan Acak Lengkap pola Searah digunakan pada penelitian IV. Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa penggunaan H3PO4 5% menghasilkan jumlah bakteri terendah, kadar fosfor tertinggi dan mikrostuktur terenggang. Hasil penelitian tahap II menunjukkan bahwa konsentrasi H3PO4, ukuran partikel dan interaksinya berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kelarutan in vitro. Pada ukuran partikel 1 mm penggunaan H3PO4 3 dan 4% meningkatkan kelarutan in vitro sedangkan pada ukuran partikel 3 mm penggunaan H3PO4 3% meningkatkan kelarutan in vitro dan menurun hingga H3PO4 5%. Hasil penelitian tahap III menunjukkan bahwa konsentrasi H3PO4 dan ukuran partikel berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap tebal kerabang telur dan kadar kalsium ekskreta tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap konsumsi pakan, konsumsi kalsium dan fosfor, produksi telur, berat telur, konversi pakan , berat dan persentase kerabang telur, kualitas tulang, kadar kalsium dan fosfor darah serta kadar fosfor ekskreta. Tebal kerabang telur pada penggunaan H3PO4 5% dan ukuran partikel 3 mm adalah paling tinggi (P<0,05). Hasil penelitian tahap IV menunjukkan bahwa penggunaan 7,5% tepung kerabang telur sebagai pengganti batu kapur meningkatkan kinerja produksi, kualitas kerabang telur, fertilitas dan daya tetas telur, kecuali kadar kalsium kerabang telur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kerabang telur yang direndam H 3PO4 5% dengan ukuran partikel 3 mm dapat digunakan sebagai pengganti 7,5% batu kapur dalam pakan ayam petelur.

This research consisted of 4 stages and was aimed to increase the utility of eggshell waste as calcium and phosphorus sources of laying hens feed. The objectives of the experiment I were to increase the content of phosphorus, to kill bacteria and to loosen the microstructure of eggshell waste . The objectives of experiment II were to determine the effect of concentrations of H 3PO4 and particle size of eggshell on in vitro solubility. The objectives of experiment III were to find the best concentration of H3PO4 and particle size of eggshell for laying hens. The objective of experiment IV was to obtain the optimal proportion of the use of eggshell powder as limestone substitution in the feed of laying hens. In the experiment I method eggshell was soaked in 80°C water and then divided into 4 parts there were without soaked in H 3 PO4, soaked in H3PO4 3, 4, and 5%. The eggshell was made into 2 particle size of 1 mm and 3 mm and then evaluated an in vitro solubility (experiment II). Eggshell in experiment II was applied in hens feed (experiment III). The best result of experiment III was used for limestone substitution in feed of laying hen, those were 0, 2.5, 5, and 7.5% (experiment IV). Completely Randomized Design with factorial pattern of 4 x 2 was used in experiment II and III, One Way Completely Randomized Design was used in experiment IV. The results of the experiment I showed that H 3PO4 5% produced the lowest bacteria, highest phosphorus content and loosen microstructure. The result of experiment II showed that the concentration of H3PO4, particle size and their interactions were significantly effect (P<0.05) on in vitro solubility. On the particle size of 1 mm, the use of H3PO4 3 and 4% increase in vitro solubility, while the particle size of 3 mm the use of H3PO4 3% increases in vitro solubility and then decreases to H3PO4 5%. The result of experiment III showed that concentrations of H 3PO4 and particle size had significantly effect on eggshell thickness and calcium content of excreta (P<0.05) but had no significantly effect on feed intake, calcium and phosphorus intake, egg production, egg weight, feed conversion, weight and percentage of eggshell, bone quality, calcium and phosphorus of blood and phosphorus content of excreta. Eggshell thickness on the use H3PO4 5% and particle size of 3 mm was significantly highest (P<0.05). The result of experiment IV showed that the use of 7.5% of eggshell powder as limestone substitution increased production performance, eggshell qua lity, fertility and hatchability with exception of calcium content of eggshell. In conclusion the use of eggshell soaked in H3PO4 5% with particle size of 3 mm could used for 7.5% limestone substitution in the feed of laying hens.

Kata Kunci : Kerabang telur, H3PO4, Ukuran partikel, Produksi telur, Tulang, Darah, Kalsium, Fosfor, Fertilitas dan Daya tetas.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.