Laporkan Masalah

ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BUNYI VOKAL OLEH GURU BAHASA INGGRIS SEKOLAH DASAR DI KODYA YOGYAKARTA

Dedi Febrianto, Dr. Aris Munandar, S.S., M.Hum.

2014 | Tesis | S2 Linguistik

Analisis kesalahan yang dilakukan selama ini terfokus pada kesalahan yang diproduksi siswa. Akan tetapi, kesalahan guru yang merupakan salah satu sumber utama dari kesalahan siswa belum diidentifikasi. Kesalahan yang dimaksud dapat terjadi pada tataran fonologi. Penelitian ini berusaha menilik bentuk-bentuk kesalahan pelafalan bunyi vokal yang diproduksi oleh guru Bahasa Inggris SD di Kodya Yogyakarta dan menguraikan penyebabnya. Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan penyajian data. Data dikumpulkan dengan meminta 20 orang guru Bahasa Inggris dari berbagai SD Negeri maupun Swasta di Kodya Yogyakarta untuk melafalkan 62 kata yang merepresentasikan tiap-tiap bunyi vokal di dalam bahasa Inggris, dan kemudian direkam. Guru juga diminta untuk mengisi kuesioner serta diwawancarai guna mengetahui faktor nonlinguistik yang dapat menyebabkan kesalahan. Data ditranskripsi dengan simbol International Phonetic Alphabet (IPA). Dari transkripsi yang dibuat, ditemukan klasifikasi bentuk-bentuk kesalahan pelafalan bunyi monoftong, diftong, dan triftong, serta juga ditemukan penyebab kesalahan berupa faktor linguistik. Bentuk-bentuk kesalahan disajikan secara formal, sedangkan penyebab kesalahan disajikan secara informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan pelafalan oleh guru Bahasa Inggris SD terjadi pada bunyi monoftong, diftong, dan triftong. 28% dari kesalahan yang diproduksi dapat membawa makna baru. 79% kesalahan pada bunyi monoftong terjadi pada bunyi monoftong yang tidak terdapat di dalam bahasa asal guru (bahasa Jawa dan Indonesia), yaitu bunyi [i:], [æ], [:], [u:], [], [ʌ], [ɜ:], dan [:]. 50% bunyi diftong dilafalkan menjadi bunyi monoftong. 76% dari kesalahan pelafalan bunyi triftong terjadi pada bunyi [ʊ] dan [ɪ] di tengah bunyi triftong yang dilafalkan dengan bunyi semi-vokal [w] dan [j]. Penyebab kesalahan terdiri atas faktor linguistik dan nonlinguistik. Faktor linguistik berupa transfer interlingual, transfer intralingual, perbedaan pelafalan antara grafem dengan bunyi, hiperkorek, dan kemiripan kata. Faktor nonlinguistik berupa latar belakang pendidikan, lingkungan, kebiasaan dan motivasi guru. Kata kunci: analisis kesalahan, pelafalan, bunyi vokal, pengajaran bahasa Inggris

Error analysis conducted in some prior researches is focused on the students‟ errors. Meanwhile, teachers‟ errors as one of the main factors affected students‟ error have not been identified. The errors can occur in the level of phonology. This research tries to find out the forms of vowels pronunciation errors produced by elementary schools English teachers in Yogyakarta, and to elaborate its causes. The research applies three steps; collecting, analyzing, and presenting the data. The data were collected by asking 20 English teachers from various state and private elementary schools in Yogyakarta to pronounce 62 English words representing each vowel sound in English, and then recording them. They were also asked to fulfill the questionaires and were interviewed to gather the nonlinguistic factors that could initiate the errors. The analysis started by transcribing the data with International Phonetic Alphabet (IPA). The transcription confirms errors in monophthong, diphthong, and triphthong, and also its causes for linguistic factors. The forms of errors are presented formally and its causes are presented informally. The result shows that the errors produced by elementary school English teachers occurred in monophthong, diphthong, and triphthong. 28% of the errors could lead to new meaning. 79% of the pronunciation errors on monophthong occurred in the sounds that do not exist in the teachers‟ first languages (Javanese and Indonesian), they are [i:], [æ], [:], [u:], [], [ʌ], [ɜ:], and [:]. 50% of errors in diphthong was pronounced as monophthong. 76% of errors on triphthong occurred in the sounds of [ʊ] and [ɪ] in the middle of the triphthong and were pronounced as glides [w] and [j]. The causes of errors belong to linguistic and nonlinguistic factors. Linguistic factors are in the forms of interlingual transfer, intralingual transfers, the pronunciation differences between graphemes and sounds, hypercorrection, and words similarity. Nonlinguistic factors are in the forms of educational background, schools environment, teachers‟ habits, and teachers‟ motivation. Key words: error analysis, pronunciation, vowel sounds, English teaching

Kata Kunci : analisis kesalahan, pelafalan, bunyi vokal, pengajaran bahasa Inggris


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.