CAMPURSARI GAYA MANTHOUS DALAM INDUSTRI MUSIK JAWA DAN BUDAYA MASSA
Wadiyo, Prof. Dr. Timbul Haryono, M.Sc.
2014 | Disertasi | S3 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni RupaFenomena kemunculan Campursari Manthous, menambah semaraknya kehidupan musik Jawa dalam ruang budaya massa. Pengrawit, pemain musik keroncong, dangdut, dan pemain musik pop lain yang masih dalam taraf amatir, banyak yang bergabung membentuk kelompok Campursari menirukan Campursari Manthous. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah pertama, mengapa Campursari karya Manthous dapat hidup menjadi musik industri? Kedua bagaimana Campursari karya Manthous dapat menempati ruang budaya massa di celah industri seni budaya lain yang menjadi hiburan massa? Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Payung yang digunakan dalam penelitian adalah musikologi dan karawitanologiyang dibantu dengan berbagai disiplin ilmu, seperti psikologi sosial, sosiologi kebudayaan, ekonomi, komunikasi, dan budaya pop dari sudut pandang studi kebudayaan sebagai sebuah pendekatan multi-disiplin. Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumen. Teknik analisis data yang diterapkan adalah analisis isi teks dan konteks. Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi data, yakni mencocokan data dari hasil analisisteks, wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan, Campursari karya Manthous dibuat untuk tujuan industri. Wujud karyanya berbentuk musik Jawa kreasi. Kreativitasnya tampakpada dasar penciptaan yang menggunakan basis struktur bentuk gendhing musik gamelan Jawa atau karawitan sekalipun instrumen yang digunakan untuk mewujudkan karya itu secara dominan menggunakan instrumen musik diatonis. Campursari karya Manthous dapat sukses menjadi musik industri karena oleh produsen dimasukkan dalam sistem pasar. Pijakan pemikiran dari produsen adalah dibutuhkan oleh masyarakat sebagai konsumen, ada barangnya, dipromosikan, dan harga terjangkau. Campursari karya Manthous juga menempati ruang budaya massa karena dukungan dari berbagai media untuk hiburan massa. Berdasar hasil penelitian itu dapat disimpulkan, musik lokal dapat dijadikan pijakan untuk berkreativitas musik yang menghibur dan berbuah industri. Musik sebagai tujuan industri hiburan sebagaimana Campursari Manthous dapat mengisi ruang budaya massa di tengah industri hiburan massa yang lain, tidak lepas dari kesuksesan publikasi melalui media massa.
The phenomenon of the emergence of Manthous' Campursari had increased the splendor of Javanese music life within the scope of mass culture. There were many pengrawit(gamelan players), keroncong musicians, dangdut musicians and other amateur pop musicians who formed some Campursari groups by adapting Manthous' Campusari. The problems raised in this research were: first, why Manthous’ Campursari could exist as a music industry; and second, how Manthous’ Campursaricould gain a position in the scope of mass culture among other cultural art industries which were also mass entertainment. This research applied qualitative method. The study disciplines used here were musicology and karawitanology which were supported by various disciplines, such as social psychology, cultural sociology, economics, communication, and pop culture from the cultural studies point of view asa multi-disciplinary approach. The data collection was conducted using interviews, observation, and literature study. The data analysis technique applied was the analysis of the text content and context. Data validation was conducted using data triangulation, by matching the data from text analysis, interviews, observations, and literature study. The research result shows that Manthous' Campursari was made for industrial purposes. His works were in the form of creative Javanese music. His creativity could be seen in the application gendhingstructure from Javanese gamelan or karawitan, even though the musical instruments used were predominantly diatonic musical instruments. Manthous' Campursari could be successful as a product of music industry since its producer put it in a market system. The thing which became the producer’s consideration was that the music had to be required by and available for the public as consumers, promoted to them, and affordable. Manthous' Campursari also gained a position in the scope of mass culture because of the support from various media for mass entertainment. Based on the research result, it can be concluded that local music can be used as the basis of the creation of new music for entertainment and industry. Music as a product of entertainment industry like Manthous’ Campursaricannot be separated from the success of its publication through mass media.
Kata Kunci : Fenomena kemunculan Campursari Manthous, menambah semaraknya kehidupan musik Jawa dalam ruang budaya massa. Pengrawit, pemain musik keroncong, dangdut, dan pemain musik pop lain yang masih dalam taraf amatir, banyak yang bergabung membentuk kelompok C