Laporkan Masalah

PRODUKSI SUBSTRAT FERMENTASI BIOETANOL SEBAGAI ALTERNATIF PEMANFAATAN LIMBAH PADAT KULIT SINGKONG di GNP SNACK KABUPATEN MAGELANG

MUGI RAHAYU, Dr. Wagiman, STP, M.Si.

2014 | Tugas Akhir | D3 AGRO INDUSTRI

Proses produksi keripik singkong menghasilkan limbah berupa kulit singkong bagian dalam dan luar, bonggol serta tanah yang bersifat tidak berbahaya tetapi perlu dikurangi. Limbah padat singkong yang dihasilkan cukup besar sehingga biaya yang diperlukan untuk memanfaatkannya sebagai substrat fermentasi bioetanol juga besar. Bagian limbah padat yang memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan yaitu kulit singkong bagian dalam. Biaya yang diperlukan dalam pembuatan substrat fermentasi bioetanol yaitu kulit singkong bagian dalam, , NaOH, mesin pemanas, alat hidrolisis, listrik dan tenaga kerja. Data limbah padat yang diambil meliputi komposisi limbah padat, jumlah limbah yang dihasilkan dan cara penanganannya. Studi ini dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh konsentrasi pada proses hidrolisis terhadap gula yang dihasilkan, sehingga bisa diketahui konsentrasi yang tepat digunakan pada saat proses hidrolisis untuk menghasilkan gula dengan kadar yang optimal. Kemudian data diolah menggunakan uji statistik descriptives, test of homogeneity of variances dan post hoc tests multiple comparisons metode Tukey HSD untuk mengetahui rata-rata kadar gula yang dihasilkan, variansi data dan perbedaan konsentrasi yang mempunyai pengaruh nyata. Penanganan limbah padat kulit singkong yang dilakukan di industri GNP Snack dengan intentsitas yang paling tinggi yaitu diambil oleh peternak setiap 3-4 hari sekali untuk dijadikan sebagai pakan ternak. Limbah tersebut bisa dimanfaatkan sebagai substrat fermentasi bioetanol dengan menghasilkan profit Rp 3.375.000,00 per bulan.

The production process generates waste in the form of cassava chips cassava peel the inside and outside, as well as the hump of land that is not dangerous but it needs to be reduced. Cassava solid waste generated is large enough so that the cost to use it as a bioethanol fermentation substrate is also great. Part of the solid waste that has great potential to be used is cassava inner peel. Costs are required in the manufacture of bioethanol fermentation substrate that is part of the cassava peel, , NaOH, heating machine, hydrolysis, electricity and labor . Data taken solid waste includes solid waste composition ,the amount of waste produced and how to handle. This study was conducted aiming to identify the effect of concentration on the hydrolysis the sugar produced, so they can know the exact concentration of is used during hydrolysis process to produce sugar at optimal levels. Then the data is processed using descriptives statistical test, a test of homogeneity of variances and post hoc tests Tukey HSD multiple comparisons method to determine the average sugar content produced, the data variance and differences in concentrations that have real influence. Handling solid waste cassava peel performed in GNP snack industry with the highest intentsitas is taken by farmers every 3-4 days to be used as animal feed. The waste can be used as bioethanol fermentation substrate to produce a profit of Rp 3,375,000.00 per month.

Kata Kunci : limbah kulit singkong, substrat fermentasi bioetanol dan hidrolisis


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.