Laporkan Masalah

HATUHAHA AMARIMA LOU NUSA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT KEBUDAYAAN CORNELIS ANTHONIE VAN PEURSEN DAN RELEVANSINYA DENGAN KEUTUHAN BANGSA INDONESIA ( Studi pada Masyarakat Adat di Pulau Haruku, Maluku Tengah )

JANNES ALEXANDER UHI, M.TH, Dr. Sri Soeprapto, MS.

2014 | Disertasi | S3 Ilmu Filsafat

Hatuhaha Amarima Lou Nusa merupakan kelompok masyarakat adat yang memiliki kekhasan budaya sejak leluhur hingga zaman kontemporer. Kandungan nilai-nilai budaya Hatuhaha Amarima menjadi penting untuk diterapkan dalam konteks kehidupan keseharian masyarakat Hatuhaha Amarima Lou Nusa secara khusus maupun Indonesia secara umum. Disertasi ini bertujuan mengungkapkan dinamika historis dan wujud kebudayaan Hatuhaha Amarima, dan menggali hakikat Hatuhaha Amarima beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dengan menggunakan pemikiran filsafat kebudayaan Cornelis Anthonie van Peursen. Akhir dari disertasi ini mengungkapkan adanya relevansi antara nilainilai budaya Hatuhaha Amarima dengan masa depan keutuhan bangsa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian filsafat dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Data lapangan dilakukan untuk melengkapi data pustaka dan mendapatkan keakuratan data melalui pengamatan secara langsung dan wawancara kepada para informan yang meliputi kelima raja dari negeri-negeri Hatuhaha Amarima (Pelauw, Rohomoni, Hulaliu, Kailolo, dan Kabauw), tokoh-tokoh adat, dan beberapa orang yang dianggap mengetahui sejarah dan budaya Hatuhaha Amarima. Studi kepustakaan dan penelitian lapangan menggunakan langkah reduksi data, display data, dan membuat kesimpulan. Data dianalisis dengan menggunakan metode verstehen, interpretasi, koherensi, induktif dan heuristika. Hakikat Hatuhaha Amarima, yaitu terdiri dari masyarakat (manusia), sejarah, wilayah, adat dan budaya, serta bahasa. Penelitian ini juga berhasil menjelaskan aspek epistemologi Hatuhaha Amarima yang sifatnya realis. Penelitian ini menemukan suatu polarisasi budaya Hatuhaha Amarima yang bersifat monodualisme, sehingga menghadirkan nuansa hidup bersama dalam suasana multikulturalisme; suku, agama, dan budaya. Salah satu pokok terpenting dari kepercayaan dan kebudayaan yang diteruskan oleh masyarakat Hatuhaha Amarima adalah relasi aku – engkau yang hadir dalam lingkup sistem kekerabatan, kekeluargaan, dan persaudaraan. Nilai-nilai budaya Hatuhaha Amarima ternyata berkaitan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, sehingga penting untuk diterapkan di dalam konteks keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Jiwa dari nilai Hatuhaha Amarima merepresentasikan nilai-nilai idiil dari Pancasila dan nilai-nilai universal.

Hatuhaha Amarima Lou Nusa refers to an indigenous group that has a specific culture from ancestors to contemporary times. The content of cultural values of Hatuhaha Amarima is important to be applied to the context of the daily lives of Hatuhaha Amarima Lou Nusa’s people in particular and Indonesia in general. This dissertation aims to reveal the dynamics of historical and cultural forms of Hatuhaha Amarima, and to explore the nature of Hatuhaha Amarima, along with the values which contained in it with Cornelis Anthonie van Peursen’s philosophy of culture perspective. The end of this dissertation reveals the relevance of cultural values of Hatuhaha Amarima to the future of the unity of Indonesia nation. This research uses the method of philosophical research with a qualitative approach. Data were obtained through library research and field study. Field data is aimed to complete the data library and to get the accuracy of the data through direct observation and informant interviews covered by the five kings of the countries Hatuhaha Amarima (Pelauw, Rohomoni, Hulaliu, Kailolo, and Kabauw), traditional leaders, and some people who know the history and culture of Hatuhaha Amarima. Literature study and field research use the reduction step, the display,and conclusions formulations. The data were analyzed by using the method of verstehen, interpretation, coherence, inductive, and heuristics. The essence of Hatuhaha Amarima are contained with society (human), history, territory, customs and culture, and language. As the result, the study explaints the epistemologycal aspect of Hatuhaha Amarima in its realistic nature. Also, the study finds a cultural polarization of Hatuhaha Amarima that is as monodualistic in its nature, so it is presenting the feel of living together in multiculturalism with relative condition; ethnicity, religion, and culture. One of the most important point of culture that was passed on by people of Hatuhaha Amarima is the relation of I – You. This is existing in the context of kinship systems, family systems and brotherhood. Obviously, the cultural values of Hatuhaha Amarima has tighted connection with Bhineka Tunggal Ika’s principles, so that it is important to applicate it to the context of the state living integrity and nation in Indonesia. The soul of cultural values of Hatuhaha Amarima represented of the ideal values of Pancasila and universal values.

Kata Kunci : filsafat kebudayaan, budaya Hatuhaha Amarima, nilai budaya, keutuhan bangsa


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.