Laporkan Masalah

PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR DALAM PELESTARIAN BAHASA DAERAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KETAHANAN BUDAYA (Studi di Sekolah Dasar Negeri 1 Prambanan dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Salsabila Baiturrahman, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah)

dwi chrisna wati, Dr. Armaidy Armawi, M.Si.

2014 | Tesis | S2 Ketahanan Nasional

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Lembaga Pendidikan Dasar, mengetahui kendala-kendala yang dihadapi, serta mengetahui upaya peningkatan peran Lembaga Pendidikan Dasar dalam pelestarian bahasa daerah dalam rangka memperkokoh ketahanan budaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu menekankan pada penelitian lapangan dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi langsung bersifat pasif, wawancara dan dokumentasi pada Sekolah Dasar Negeri 1 Prambanan dan Sekolah Dasar Islam Terpadu Salsabila Baiturrahman. Data penelitian ini juga dikumpulkan dari bahan-bahan kepustakaan dalam bentuk buku, jurnal dan sumber kepustakaan lainnya sehingga dapat dideskripsikan fakta-fakta serta fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan upaya peningkatan peran lembaga pendidikan dasar dalam memperkokoh ketahanan budaya. Lembaga pendidikan dasar memiliki peran yang strategis dalam upaya turut serta melestarikan bahasa daerah guna memperkokoh ketahanan budaya. Peran tersebut adalah 1) Sekolah sebagai sarana pengajaran bahasa daerah, yang meliputi personil guru bahasa daerah, ketersediaan fasilitas belajar dan kemampuan siswa berbahasa daerah, 2) Sekolah sebagai sarana pendidikan karakter siswa, 3) Sekolah sebagai sarana pengembangan diri, yang diwujudkan dalam kegiatan ekstrakurikuler karawitan, perlombaan, dan kegiatan seni budaya di sekolah. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pelestarian bahasa daerah pada lembaga pendidikan dasar meliputi: sumber daya manusia, dengan tidak tersedianya guru khusus bahasa daerah yang berkualifikasi lulusan bahasa dan sastra Jawa, metode pembelajaran masih menggunakan metode lama, yaitu metode ceramah, tanya jawab dan penugasan, dan kurangnya sarana pembelajaran. Kendala yang ada perlu dieliminir dengan berbagai upaya peningkatan peran yaitu peningkatan sumber daya manusia, peningkatan metode pembelajaran dan sarana pembelajaran. Implikasinya terhadap ketahanan budaya, yaitu peran menumbuhkan minat siswa dalam menggunakan bahasa Jawa guna memperkokoh ketahanan budaya, bahasa Jawa sebagai identitas budaya daerah dalam memperkokoh ketahanan budaya dan rasa juang terhadap budaya daerah bagi terwujudnya ketahanan budaya. Kata Kunci: Lembaga Pendidikan Dasar, Bahasa Daerah, Ketahanan Budaya.

This study aims to determine the role of Basic Education Institutions, knowing the obstacles faced, and to know the efforts to increase the role of Basic Education Institutions in the preservation of local languages in order to strengthen the resilience of the culture. This research uses descriptive qualitative research method that emphasizes field research data collection techniques using passive direct observation, interview and documentation on SD N 1 Prambanan and SDIT Salsabila Baiturrahman. This study also collected data from the literature materials in the form of books, journals and other literature sources that can be described facts and phenomena associated with efforts to increase the role of basic education institutions in strengthening cultural resilience. Basic education institutions have a strategic role in the effort to preserve the local language to participate to strengthen the resilience of the culture. That role is 1) Schools as a means of teaching the language area, which includes local language teacher personnel, availability of facilities and the ability of students to learn the local language, 2) As a means of character education school students, 3) School as a means of self-development, which is embodied in extracurricular activities musicians, race, and cultural arts activities at school. The constraints faced in the implementation of language preservation area on the basis of educational institutions include: human resources, with a particular teacher unavailability of qualified graduates vernacular and literary language of Java, the learning method is still using the old method, the method of lecture, discussion and assignments, and lack of means of learning. Constraints that there needs to be eliminated by various efforts to increase the role that human resource development, improvement of teaching methods and means of learning. Implications of cultural resistance, namely the role of students growing interest in using Java language to strengthen the resilience of the culture, the Java language as a cultural identity in the area of strengthening the resilience of culture and taste of the local culture fighting for the realization of cultural resistance. Keywords : Institute of Basic Education, Local Language, Cultural Resilience.

Kata Kunci : Lembaga Pendidikan Dasar, Bahasa Daerah, Ketahanan Budaya


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.