IDENTIFIKASI KEBERADAAN SISTEM PANAS BUMI MENGGUNAKAN DATA MAGNETOTELURIK DI DAERAH PROSPEK PANAS BUMI BUKIT KILI-GUNUNG TALANG SUMATERA BARAT

MARTHA DWI MARDYANCILATIA, Drs. Imam Suyanto, M.Si.

2014 | Skripsi | GEOFISIKA

Bukit Kili-Gunung Talang merupakan salah satu daerah prospek panas bumi yang ada di Sumatera Barat. Daerah tersebut terletak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Sistem panas bumi pada daerah tersebut di perkirakan berkaitan dengan keberadaan Gunung Talang yang merupakan gunung api masih aktif. Daerah penelitian juga dilintasi oleh Sesar Besar Sumatera. Manifestasi panas bumi ditemukan di sekitar sesar yang berupa steaming ground dan mata air panas. Pada penelitian ini digunakan 13 titik data primer MT yang tersebar dalam satu lintasan dengan panjang 18 km. Lintasan tersebut sejajar dengan Sesar Besar Sumatera dan juga melintasi beberapa mata air panas yang memiliki arah N 1500E. Data runtut waktu yang diambil di lapangan diubah menjadi kurva tahanan jenis semu. Kurva tersebut dikoreksi dengan smoothing, static shift dan kemudian diproses inversi untuk membuat model 2D. Pemodelan 2D data magnetotelurik (MT) digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan sistem panasbumi. Hasil pemodelan 2D memperlihatkan terdapat zona tahanan jenis rendah (≤20 ohmmeter) yang menandakan keberadaan cap rock dari sistem geotermal yang berupa batulempung pada kedalaman 500-1500 meter di bawah permukaan laut. Kedalaman batas atas reservoir berada pada kedalaman 2000-2500 m di bawah permukaan laut.

Bukit Kili-Gunung Talang is one of the prospective geothermal areas in West Sumatra. The area administratively lies at Solok Regency. The geothermal system in that location is supposed to have connection with Mt. Talang that remains an active volcano. The area is also crossed by the major Sumatran Fault. Geothermal manifestation is found around of fault that consist of steaming ground and hot spring. In this experiment is used 13 primary MT sounding that spread in a line about 18 km. The line lies in parallel with the major Sumatran Fault and crosses through some hot springs, with direction N 1500E. The raw time series data are collected from sounding, then they are converted to apparent resistivity curve. Then the curve is corrected using smoothing ,static shifting and running inversion to make 2D model. 2D modelling of magnetotelluric (MT) method is used to identify the existence of geothermal system 2D model result show the low resistivity zone (<20 ohmmeter) which indicates altered rocks presence as cap rock of the geothermal system in depth about 500-1500 meter under sea level. The top recervoir appears in depth about 2000-2500 meter under sea level.

Kata Kunci : pemodelan 2D MT, sistem panas bumi, batas atas reservoir