PENGARUH PELATIHAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER TENTANG DETEKSI DINI PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN ANAK BALITA DI DESA AMBARKETAWANG WILAYAH PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA
DIKI YUGE KATAN, Itsna Lutfi Kholisa, S.Kep., Ns., MANP
2014 | Skripsi | ILMU KEPERAWATANLatar Belakang: Salah satu prioritas pemerintah saat ini adalah meningkatkan status kesehatan balita karena masalah perkembangan sangat rentan terjadi pada anak khususnya balita. Selain itu masih rendahnya pengetahuan ibu – ibu dalam melakukan perawatan, deteksi dini terutama pada masalah perkembangan anak di rumah. Kader puskesmas harus mendapatkan pendidikan tentang deteksi dini agar mereka dapat melakukan upaya preventif pada masyarakat. Upaya edukasi deteksi dini harus ditingkatkan dan salah satu caranya melalui pelatihan. Kegiatan pelatihan ini akan memberi kemanfaatan besar pada masyarakat. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh deteksi dini perkembangan pendengaran dan penglihatan terhadap pengetahuan dan keterampilan kader di desa Ambarketawang wilayah Puskesmas Gamping I, Sleman Yogyakarta. Metode: Dengan desain pre eksmerimental dengan rancangan One Group pretest-postest pada 30 peserta pelatihan. Menggunakan kuesioner pengetahuan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan Lembar observasional untuk mengukur tingkat keterampilan kader. Hasil: Pengetahuan kader posyandu untuk deteksi dini pendengaran sebelum pelatihan mayoritas pada tingkat pengetahuan rendah 13 kader (43,33%) dan sedang 13 kader (43,33%), setelah pelatihan mayoritas tinggi 20 kader (66,67%). Pengetahuan kader posyandu untuk deteksi dini penglihatan sebelum pelatihan mayoritas pengetahuan sedang 14 kader (46,67%) dan setelah pelatihan mayoritas tinggi 19 kader (63,33%). Setelah diberikan pelatihan sebanyak 11 kader (42,31%) memiliki tingkat keterampilan cukup dan 11 kader (42,31) memiliki tingkat keterampilan tinggi untuk keterampilan Tes Daya Dengar, dan mayoritas 14 kader (65,38%) memiliki tingkat keterampilan cukup untuk keterampilan Tes Daya Lihat. Ada peningkatan pengetahuan kader posyandu sebelum dan sesudah pelatihan dengan p<0,05 . Kesimpulan: Terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu sebelum dan setelah pelatihan. Tingkat keterampilan kader setelah pelatihan termasuk kategori cukup dan tinggi.
Background: In Indonesia, the child’s health promotion is a major concern because children are very vulnerable of developmental disorder . Meanwhile, mothers are still lack of knowledge about how to prevent the early development disorder of their children. A cadre in a CHC’s services need to education so they can continue the prevention through early detections. Objective: To understand the effect of a training on early detection in hearing and vision disorder of children on Cadres Knowledge and Skill in CHC Gamping I, Sleman Yogyakarta. Method: This research conducted using pre experimental design with One Group Pretest- Posttest of 30 participants from posyandu’s cadres. This study is using the knowledge questionnaires to measure the knowledge aspects, also using an observational checklists skill to measure the skills of early detection in hearing and vision’s developmental disorder of children. Results: Knowledge of posyandu’s cadres before training in hearing early detection’s topic were mainly low (43,33%) and average level (43,33%) , after training their knowledge were mainly high (66,67%). Cadres’s knowledge before training in vision early detection’s topic were mainly had average level (46,67%), after training their knowledge were mainly high (63,33%). As many as (42,31%) for average and (42,31%) for high level of skills on hearing early detection skills, and mainly (65,38%) had average level of vision early detection’s skills. There was increment on knowledge of posyandu’s cadres before and after given a training with p<0,05. Conclusion: There is an increment of cadre’s knowledge after getting an early detection’s training programme.
Kata Kunci : Deteksi dini pendengaran anak, Deteksi dini penglihatan anak, pengetahuan, keterampilan, kader posyandu, pelatihan.