KAJIAN PENCITRAAN KOTA (CITY BRANDING) YOGYAKARTA Kesesuaian Antara Konseptual dan Faktual Berdasarkan Media Internet
Stevina Fortunata, Ir. Ikaputra, M.Eng.Ph.D.
2014 | Tesis | S2 Mag.Arsitektur PariwisataDalam persaingan dalam hal pariwisata antar daerah di Indonesia dan antar negara di dunia, setiap daerah di Indonesia membutuhkan city branding atau pencitraan kota sebagai media untuk mengiklankan kota atau daerahnya, termasuk Yogyakarta. Namun kenyataannya city branding Yogyakarta berbeda dengan presepsi para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk 1)mendapatkan identifikasi konsep pencitraan kota (city branding) Yogyakarta pada saat ini; 2)gambaran citra Yogyakarta yang muncul di media Internet, terutama yang berhubungan dengan pencitraan kota (city branding); dan 3)mengevaluasi kesesuaian penerapan konsep pencitraan kota (city branding), dengan usaha pembentukan citra kota Yogyakarta pada media internet saat ini. Pengumpulan data diperoleh dengan cara pengambilan data konsep city branding Yogyakarta dan citra kota Yogyakarta pada media internet. Dari pengumpulan data di media internet diperoleh 247 website, yang terdiri dari 172 website dan 75 blog. Dari data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan metode analisis deskristif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1)konsep city branding Yogyakarta mengarah pada warisan kebudayaan; 2) citra kota Yogyakarta lebih banyak mengarah pada daya tarik wisata belanja yang khas, seperti kerajinan, batik dan bakpia, dan; 3) kesesuaian pencitraan kota dengan citra Yogyakarta di media internet, di beberapa bagian tidak sesuai dan slogan “Jogja Never Ending Asia†tidak memiliki makna yang berkesan bagi para wisatawan maupun warga Yogyakarta. Untuk saran dalam pembuatan city branding ke depannya seharusnya melibatkan para stakeholder, seperti para ahli, pembisnis, wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta, dan para pecinta Yogyakarta. Kata Kunci : city branding, citra Yogyakarta, Yogyakarta.
In the competition of tourism sector between Indonesia and other countries in the world, every region in Indonesia included Yogyakarta requires a city branding as an advertising. In reality however the city branding of Yogyakarta was percepted differently by tourists. This research aims at: 1) identifying the concept of city branding of Yogyakarta at the time being; 2) describing city image of Yogyakarta that appeared in the media from Internet, particularly those related with city branding, and; 3) evaluating the suitability of the slogan (Jogja Never Ending Asia), and that appeared in the internet media at current state. The data were collected from media appeared in the website that related to city branding and city image of Yogyakarta. From the data collected in the 247 websites, consisting of 172 websites and 75 blogs, they were analysed using that descriptif statistic. The results of this research indicate that; 1) the city branding of Yogyakarta related to tourism destinations are concern with cultural heritages; 2) the city image of Yogyakarta provides attractiveness of shopping tourism related to spesific gifts such as crafts, batik, and bakpia, and; 3) there are somehow different of the image of Yogyakarta between the slogan and that percepted by the tourists, and slogan “Jogja Never Ending Asia†does not have memorable meaning for tourists and citizens from Yogyakarta. It is suggested that in creating city branding, it should involved the stakeholders, such as a experts, bussiness, tourism who visit Yogyakarta, and Yogyakarta lovers. Keyword : city branding, Yogyakarta, city image.
Kata Kunci : city branding, citra Yogyakarta, Yogyakarta