Laporkan Masalah

Evaluasi Pengendalian Internal pada Prosedur Pemberian Pembiayaan (Studi Kasus: PT BPRS Bangun Drajat Warga, Yogyakarta)

DIAH NURCAHYATI, Prof. Dr. Suwardjono, M.Sc.

2014 | Skripsi | AKUNTANSI

Perbankan merupakan industri yang memiliki banyak risiko. Selain melibatkan dana masyarakat, bank harus memutarkan dana tersebut berupa: pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga dan berbagai bentuk investasi lainnya. Bisnis perbankan juga rentan terhadap berbagai macam risiko jika manajemen tidak bisa mengelolanya dengan baik. Salah satu contoh risiko yang dihadapi oleh perbankan yaitu risiko kredit. Risiko kredit yaitu risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Pengelolaan risiko merupakan faktor yang sangat penting bagi bank. Untuk meminimalisir terjadinya risiko kredit maka sebaiknya perbankan mempunyai sistem pengendalian internal yang bagus dalam penyaluran kredit kepada nasabah. Pengendalian internal tersebut bisa menyeleksi calon kreditur yang akan meminjam dana pada bank tersebut dari berbagai aspek untuk menganalisis apakah calon nasabah tersebut kira-kira dapat mengembalikan dana pinjaman atau tidak dan untuk mengetahui apakah data-data yang diberikan oleh nasabah benar-benar valid atau tidak. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi sistem pengendalian internal pada prosedur pemberian pembiayaan yang selama ini dilakukan oleh perusahaan dan membandingkan dengan menggunakan rerangka COSO. Penelitian ini merupakan riset konsultasi, dimana peneliti sebagai konsultan yang bertujuan untuk mengevaluasi suatu sistem pengendalian internal pembiayaan. Langkah-langkah yang diambil peneliti untuk mengevaluasi pengendalian internal adalah (1) mengidentifikasi unsur-unsur pengendalian internal yang ada pada dokumen internal perusahaan, (2) membandingkan antara SOP dengan aktivitas karyawan, (3) membandingkan unsur-unsur pengendalian internal yang ada pada BPRS BDW dengan unsur-unsur pengendalian internal COSO, (4) menganalisis dan menarik simpulan dari hasil evaluasi tersebut dengan menggunakan rerangka COSO. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal di BPRS Bangun Drajat Warga secara keseluruhan sudah cukup baik, yaitu dengan menggunakannya Sistem Informasi Debitur (SID) maka pihak BPRS Bangun Drajat Warga dapat melakukan pengecekan terhadap data riwayat calon nasabah apakah masih mempunyai hutang atau pernah gagal bayar dalam melakuakn peminjaman di bank lain. Akan tetapi, masih ada beberapa yang harus diperbaiki yaitu memberikan kesempatan kepada SPI untuk mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai pengendalian internal supaya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik serta mencari alat atau standar untuk menilai keefektifan pengendalian internal.

Banking is an industry having some risks. Besides bank involves people’s funds, it has to manage those funds as credit provision, purchasing securities, and other kinds of investments. Banking also is vulnerable to various risks if the management cannot manage properly. One kind of bank’s risks is credit risk. Credit risk is a risk resulted from debtors or other parties’ defaults on bank. Risk management is a crucial factor in bank’s management. Therefore, to minimize credit risk, then banks should have a good internal control system in providing credit to their clients. Banks’ internal control can select potential debtors that will make some loans from them by considering some aspects to be analyzed-whether the potential debtors can pay their debts or not and whether data given by the potential debtors are reliable or not. The purpose of this study was to evaluate internal control system in credit provision procedures performed by the company and compare the procedures with COSO framework. This study was a consulting research, in which researcher acted as a consultant evaluating financing internal control system. Researcher took some steps in evaluating internal control: (1) identify elements of internal control in company’s internal documents; (2) compare SOP with employees’ activities; (3) compare internal control in BPRS Bangun Drajat Warga (BDW) with elements of COSO internal control; and (4) analyze and conclude the evaluation result using COSO framework. The study result showed that overall internal control system in BPRS BDW is quite good, in which it uses Debtor Information System (SID). Therefore, BPRS BDW can check the potential debtors’ records whether they still have some debts or ever have defaults on loan payments in other banks. However, there are some aspects have to be improved: (1) give chances to ICS employees to follow trainings concerning internal control, thus they can work well; and (2) find tool or standard to evaluate internal control effectiveness.

Kata Kunci : Pengendalian Internal, COSO, Pembiayaan, BPRS, SID


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.