PENGGUNAAN ADSORBEN HIDROFOBIK SILIKA-AMINOSILAN- FENIL TERHADAP PERUBAHAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL MINYAK NILAM (Pogostemon cablin)
WORO RATI BAWONO, Dr. Ir. Chusnul Hidayat
2014 | Skripsi | TEKNOLOGI PANGAN & HASIL PERTANIANMinyak nilam merupakan minyak asiri dari tanaman nilam (Pogostemon cablin) dan banyak digunakan pada industri wewangian. Senyawa patchouli alcohol dalam minyak nilam memiliki berat molekul yang tinggi sehingga digunakan sebagai zat pengikat pada wewangian. Senyawa patchouli alcohol merupakan senyawa paling hidrofilik yang terdapat pada minyak nilam. Patchouli alcohol juga merupakan parameter kualitas minyak nilam dan minimal harus berkadar 30% menurut SNI 06-2385-2006. Berdasarkan hal tersebut, pengembangan usaha untuk peningkatan kadar patchouli alcohol perlu diteliti lebih lanjut. Dalam studi ini, metode yang digunakan dalam rangka usaha meningkatkan kadar patchouli alcohol adalah adsorpsi. Pengaruh dari penggunaan pelarut etanol juga dipelajari. Adsorpsi yang digunakan adalah adsorben hidrofobik silikaaminosilan- fenil (SAF). Ketinggian adsorben tanpa pelarut etanol yang digunakan adalah 0,5 dan 1,5 cm.; untuk adsorpsi dengan etanol menggunakan adsorben berketinggian 1,8; 3,6; 5,4; dan 7,2 cm. Rasio antara jumlah adsorben SAF dengan minyak pada adsorpsi menggunakan etanol adalah 1:1,5. Minyak nilam hasil adsorpsi diuji secara kuantitatif menggunakan Gas Chromatography (GC). Hasil studi ini menunjukkan bahwa senyawa patchouli alcohol tidak mengalami perubahan yang signifikan dengan proses adsorpsi menggunakan SAF. Perbedaan ketinggian SAF tidak merubah kadar patchouli alcohol secara signifikan. Penggunaan pelarut etanol juga tidak merubah kadar patchouli alcohol secara signifikan. Perubahan kadar senyawa patchouli alcohol yang tidak signifikan dapat terjadi karena jumlah penggunaan adsorben SAF terlalu sedikit. Penggunaan pelarut hidrofilik etanol untuk mengadsorpsi senyawa hidrofobik dengan adsorben SAF juga tidak saling mendukung untuk meningkatkan kadar patchouli alcohol.
Patchouli oil is an essential oil produced by patchouli plant (Pogostemon cablin) and used in many fragrance industries. Patchouli alcohol has high molecule weight thus used as fixatives. Patchouli alcohol is the most hydrophilic component in patchouli oil. As a quality parameter, patchouli alcohol content minimum requirement is about 30% in SNI 06-2385-2006. Hence, improvement method in achieving higher patchouli alcohol content should be studied. The method used in this study to improved patchouli alcohol content was adsorption. The effect of ethanol as a solvent was studied too. Silica-aminosilanphenyl (SAF) adsorbent with hydrophobic properties was used. The SAF adsorbent heights for adsorption without ethanol solvent were 0,5 and 1,5 cm; and the adsorbent height for adsorption with ethanol 1,8; 3,6; 5,4; and 7,2 cm. Ratio between SAF adsorbent and oil with ethanol solvent was 1:1,5. Adsorbed patchouli oil were quantified by the Gas Chromatography (GC). In this study, the patchouli alcohol level content were insignificantly change by the adsorption with SAF. Different SAF height were insignificantly change the patchouli alcohol content. Ethanol were not significantly change the patchouli alcohol content too. The insignificant patchouli alcohol level content change may occur due to the improper SAF amount. Ethanol as a polar solvent in hydrophobic adsorption by SAF was also not compatible to increase the patchouli oil level content.
Kata Kunci : patchouli alcohol, silika-aminosilan-fenil, adsorpsi, kromatografi, GC