EVALUASI DINDING PENGAMAN TEBING STUDI KASUS PROYEK MALIOBORO CITY
SATRIO YUDHAWAN, Ir. Agus Darmawan Adi, M.Sc., Ph.D.
2014 | Skripsi | TEKNIK SIPILProyek Malioboro City merupakan sebuah proyek superblock yang terdiri dari bangunan-bangunan yang berupa satu buah hotel, dua apartemen dan satu buah pusat perbelanjaan. Salah satu pekerjaan awal proyek adalah pengurugan tanah asli setinggi kurang lebih lima meter sehingga elevasi tanah menjadi sama dengan elevasi jalan raya yang berada tepat di depan proyek. Sisi sebelah timur proyek dibatasi oleh adanya sungai, sehingga pada sisi tersebut tanah urugan relatif vertikal. Pihak pengembang telah membangun dinding penahan dari pasangan batu pada sisi sebelah timur agar supaya tanah urugan pada sisi tersebut tidak longsor. Dinding penahan dibangun tepat di belakang tanggul sungai. Keberadaan dan perbedaan elevasi dasar antara kedua bangunan tersebut membuat dinding penahan menarik untuk dianalisis kestabilannya. Pada penelitian ini penulis melakukan analisis pada dinding penahan tanah yang berada di proyek. Analisis yang dilakukan meninjau pada kestabilan struktur dan biaya pembangunan dinding. Selain itu penulis juga merencanakan beberapa alternatif jenis dinding penahan tanah yang lain yang diaplikasikan pada tempat yang sama yaitu kantilever beton bertulang, dinding bronjong dan geosintetik. Masing-masing alternatif mempunyai karakteristik perhitungan yang berbeda-beda dalam perancangannya. Penulis memanfaatkan data hasil uji lapangan dan laboratorium pada tanah asli dan tanah urugan sebagai data yang dibutuhkan dalam analisis dan perancangan. Hasil penelitian menyatakan bahwa dinding penahan tebing tanah urugan pada proyek Malioboro City tidak aman. Nilai safety factor dalam kondisi statis pada stabilitas pergeseran adalah 1,35 (tidak aman) dan pada penggulingan adalah 2,99 (aman), sedangkan kuat dukung tanah dasar relatif kecil yaitu hanya 63,18 kN/m2 (tidak aman). Faktor ketidakamanan antara lain disebabkan dari kuat dukung tanah dasar, bentuk serta dimensi dari dinding penahan yang telah dibangun. Apabila ditinjau dari segi biaya, maka dari hasil perhitungan biaya, perkuatan geosintetik adalah jenis konstruksi yang paling murah, sedangkan dinding beton bertulang adalah yang paling mahal.
Malioboro City Project is a superblock project which consists of a hotel, two apartments and a shopping center buildings. One of the early work of the project is to hoard the native soil about five meter tall so its elevation equal to the elevation of the road in front of the project area. East side of the project is bounded by the presence of the river , so on that side soil embankment is relative vertical. The developer has built a retaining wall of stone masonry on the east side in order to prevent the sliding. Retaining wall was built directly behind the dike of the river. The existence and base elevation difference between these two buildings that caused the retaining wall is interesting to be analyzed. In this research, the author analyze on a retaining wall that is in the project. The analysis is about the stability of the structure and the cost of wall construction. Moreover, the author also plan some types of retaining wall that were applied in the same place, that is reinforced concrete cantilever wall, gabion wall and geosynthetic. Each alternative has the characteristics of calculations in its design. Author use data from native and pik soil field and laboratory tests as the required data in the analysis and design. The results of evaluation stated that the retaining wall on Malioboro City Project is not safe . The safety factor value in static condition is 1,35 (not safe) in sliding and 2,99 (safe) in overturning stability, while the bearing capacity of soil is only 63,18 kN/m2 (not safe). Unsafe factors is caused from base ground support and the shape and dimensions of the retaining wall has been built. When viewed in terms of cost, geosynthetic reinforcement is the cheapest type of construction, while the reinforced concrete cantilever wall is the most expensive.
Kata Kunci : Dinding penahan tanah, Malioboro City, Pasangan batu, Bronjong, Dinding kantilever beton bertulang, Geosintetik.