KEMAMPUAN ISOLAT BAKTERI PEMBINTIL AKAR LEGUM DALAM PEMBENTUKAN BINTIL AKAR DAN PENAMBATAN NITROGEN PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max) DI TANAH GAMBUT
WINDA ANDRIANI M, Ir. Sri Wedhastri., MS.
2014 | Skripsi | MIKROBIOLOGI PERTANIANPenelitian ini betujuan untuk menyeleksi isolat bakteri pembintil akar legum berdasarkan kemampuannya dalam membentuk bintil akar dan menambat nitrogen pada tanaman kedelai yang ditanam di tanah gambut menggunakan metode seed treatment. Kemampuan penambatan nitrogen dianalisis dengan ARA (Acetylene Reduction Assay) Penelitian ini menggunakan 44 isolat bakteri pembintil akar kedelai yang merupakan koleksi jurusan Mikrobiologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Isolat-isolat ini diuji dan dibandingkan dengan dua isolat kontrol positif yaitu Bradyrhizobium japonicum USDA 122 danBradhyrhizobium japonicum THA 7. Tanaman kedelai yang tidak diinokulasi jugaditanam pada tanah gambut yang dipupuk atau tidak dipupuk untuk digunakan sebagai kontrol negatif. Bakteri pembintil akar legum yang menunjukkan kemampuan pembentukan bintil akar dan penambatan nitrogen diuji pada tanah gambut dengan penambahan amelioran berupa kapur dolomit. Tanaman kedelai yang tidak diinokulasi juga ditumbuhkan pada tanah gambut yang diameliorasi dan dipupuk serta pada tanah gambut yang diameliorasi dan tidak dipupuk untuk digunakan sebagai kontrol negatif. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat 11 isolat bakteri pembintil akar yang mampu membentuk bintil akar yaitu H 2.4, HT 1.1, HT 3.2, RT 1.2, RT 1.3, RT 2.1, RT 2.3, RT 3.2, RT 3.3, RT 3.4, P 2.1, namun hanya tujuh isolat yang mampu menghasilkan bintil yang mampu menambat nitrogen yaitu H 2.4, HT 3.2, RT 1.2, RT 2.3, RT 3.3, RT 3.4 dan Bradyrhizobium japonicum USDA 122. Bradhyrhizobium japonicum THA 7 mampu menghasilkan bintil, namun tidak mempunyai kemampuan menambat nitrogen. Ketika isolat-isolat tersebut diujikan kembali pada tanaman kedelai di tanah gambut yang telah diameliorasi, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semua isolat mampu membentuk bintil akar, namun demikian hanya dua isolat bakteri yang mampu menghasilkan bintil yang mampu menambat nitrogen yaitu RT 3.3 dan RT 3.4. Bradyrhizobium japonicum USDA 122 dan Bradhyrhizobium japonicum THA 7 mampu membentuk bintil namun tidak dapat menambat nitrogen. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ada beberapa isolat bakteri pembintil akar legum yang mampu bertahan, membentuk bintil akar dan menambat nitrogen pada tanaman kedelai yang ditanam di tanah gambut, baik dengan atau tanpa amelioran.
The objective of this study was to select legume nodulating bacteria isolates based on their ability to form nodules and fix nitrogen on soybean (Glycine max) grown in peat soil using seed treatment method. The ability to fix nitrogen was analyzed by ARA (Acetylene Reduction Assay). This study used 44 soybean nodulating bacteria isolates, collection of the Department of Microbiology, Gadjah Mada University. These isolates were assayed and compared to two positive controls i.e Bradyrhizobium japonicum USDA 122 and Bradhyrhizobium japonicum THA 7. Uninoculated soybean grown either on fertilized and unfertilized peat soil were used as negative controls. Legume nodulating bacteria which have both ability to nodulate as well as to fix nitrogen were examined to nodulate and fix nitrogen on soybean grown on peat soil ameliorated with dolomite. Uninoculated soybean grown either on ameliorated-fertilized and ameliorated-unfertilized peat soil were used as negative controls. The result showed that 11 bacterial isolates had ability to nodulate soybean grown on peat soil. The isolates were H 2.4, HT 1.1, HT 3.2, RT 1.2, RT 1.3, RT 2.1, RT 2.3, RT 3.2, RT 3.3, RT 3.4, P 2.1, however only seven isolates which produced nodules had ability to fix nitrogen i.e H 2.4, HT 3.2, RT 1.2, RT 2.3, RT 3.3, RT 3.4 and Bradyrhizobium japonicum USDA 122. Bradhyrhizobium japonicum THA 7 was able to produce nodules but it was not able to fix nitrogen. When these isolates examined to nodulate and fix nitrogen on soybean grown on ameliorated peat soil, the result showed that seven isolates had ability to nodulate soybean, however only two isolates which produced nodules had ability to fix nitrogen i.e RT 3.3 and RT 3.4. Bradyrhizobium japonicum USDA 122 and Bradhyrhizobium japonicum THA 7 was able to produce nodules but it was not able to fix nitrogen. Based on the result, it could be concluded that there were legume nodulating bacteria isolates which could survive, form root nodules and fix nitrogen on soybean grown on peat soil either with and without ameliorant.
Kata Kunci : Bakteri pembintil akar legum, pembintilan, penambatan nitrogen, kedelai, gambut