Laporkan Masalah

PENGARUH PENGGUNAAN SUPERPLASTICIZER NAFTALENA SULFONAT FORMALDEHIDA DAN POLIKARBOKSILAT ETER TERHADAP NILAI KUAT TEKAN BETON

MARTINO ARDIAN, Dr. Ing. Ir. Andreas Triwiyono.

2014 | Skripsi | TEKNIK SIPIL

Permintaan masyarakat tentang beton untuk bahan konstruksi semakin hari semakin meningkat. Biaya yang dibutuhkan tidak murah untuk membuat beton dengan kuat tekan tinggi. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan penambahan bahan kimia. Dalam percobaan ini digunakan bahan admixture, yaitu Naftalena Sulfonat Formaldehida (NSF) dan Polikarboksilat Eter (PCE) yang berfungsi sebagai superplasticizer dengan pengurangan air, sehingga kuat tekan beton meningkat. Dalam percobaan ini variasi bahan kimia adalah 0,5%; 0,75%; 1%; 1,25% dan 1,5% terhadap berat semennya untuk setiap jenis NSF dan PCE. Langkah pertama adalah melakukan pengujian pendahuluan untuk mengetahui, apakah material penyusun beton memenuhi standar yang ditentukan. Pengujian slump dilakukan untuk mengetahui tingkat kelecekan adukan beton. Nilai slump yang diisyaratkan adalah antara 9 cm sampai 11 cm, sehingga penggunaan air yang akan digunakan di trial terlebih dahulu untuk setiap kadar dari jenis NSF dan PCE. Tahap selanjutnya adalah pengujian kuat tekan beton dengan berbagai variasi bahan tambah kimia dan variasi umur, yaitu 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan admixture NSF kadar 1,5% didapatkan kuat tekan sebesar 73,3 MPa, sedangkan penambahan admixture PCE kadar 1,25% didapatkan kuat tekan maksimum sebesar 79,9 MPa. Peningkatan penggunaan NSF dan PCE akan menyebabkan kenaikan harga beton per m3. Harga NSF pada kadar 1,5% yaitu, Rp 699.788,10 dan PCE pada kadar 1,25% Rp 734.104,72.

Public demand on concrete for construction materials is increasingly rising. The cost involved is not cheap to make concrete with high compressive strength. One way that can be used with the addition of chemicals. In this experiment used admixture materials, namely Naphthalene Sulfonate Formaldehyde (NSF) and polycarboxylic Ether (PCE), which serves as a superplasticizer with water reduction, thus increasing the compressive strength of concrete. In this experiment the chemical variation was 0.5%; 0.75%; 1%; 1.25% and 1.5% of the cement weight for each type of NSF and PCE. The first step is to perform a preliminary test to determine whether the concrete constituent materials meet the specified standards. Slump testing is done to determine the level of the concrete slump. Slump is the implied value of between 9 cm and 11 cm, so the use of water to be used in advance of trial and error for each level of this type of NSF and PCE. The next stage is the concrete compressive strength testing with a wide variety of chemicals and materials and age variation, 7 days, 14 days and 28 days. The experimental results showed that the addition of 1.5% admixture NSF levels obtained compressive strength of 73.3 MPa, while the addition of 1.25% admixture PCE levels obtained maximum compressive strength of 79.9 MPa. NSF and PCE price causes the concrete to be expensive. For NSF variation of 1.5% Rp 699,788.10, and PCE variation of 1.25% Rp 734,104.72.

Kata Kunci : superplasticizer, NSF , PCE, kuat tekan


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.