KEKUATAN SAMBUNGAN BAMBU DENGAN ALAT SAMBUNG BAUT, IJUK, DAN FIBRE-REINFORCED PLASTIC
VIKI ANDRIANI, Ali Awaludin, S.T., M.Eng., Ph.D.
2014 | Skripsi | TEKNIK SIPILSelama ini telah dilakukan penelitian pada sambungan bambu agar sambungan bambu menjadi lebih baik. Penelitian sebelumnya telah dilakukan terhadap variasi sambungan bambu antara lain sambungan bambu dengan alat sambung baut, pelat buhul baja dan dengan penambahan pengisi mortar. Penelitianpenelitian tersebut memiliki beberapa kekurangan yaitu tidak ekonomis, pembuatannya rumit, dan terlalu berat karena adanya bahan pengisi pada sambungan oleh karena itu diusulkan penelitian baru tentang sambungan bambu menggunakan Fibre-Reinforced Plastic. Penelitian ini menggunakan tipe sambungan dua bidang geser. Pengujian dilakukan menggunakan bambu wulung dengan variasi alat sambung yaitu baut, ijuk dan Fibre-Reinforced Plastic. Dari variasi alat sambung tersebut dilakukan pengujian terhadap 6 (enam) model sambungan yaitu sambungan sejajar serat baut, sambungan sejajar serat baut dan ijuk, sambungan sejajar serat FRP, sambungan sejajar serat FRP dan baut, sambungan tegak lurus serat baut, dan sambungan tegak lurus serat FRP dan baut. Pengujian dilakukan dengan pembebanan secara kuasi-statik monotonik. Dari hasil pengujian diperoleh kekuatan sambungan terendah yaitu pada model sambungan dengan menggunakan baut dengan hasil 8,73 kN dan kekuatan sambungan tertinggi didapatkan pada model sambungan sejajar serat FRP dengan hasil 43,73 kN. Maka penambahan FRP didapatkan hasil yang signifikan yaitu mencapai peningkatan sebesar ± 4-5 kali dibandingkan dengan model sambungan lainnya. Dapat dikatakan Fibre-Reinforced Plastic memberikan pengaruh pada sambungan untuk menunda keruntuhan sambungan dan mengurangi kegagalan splitting pada sambungan.
Some of the research by previous studies are the bamboo connection using bolts and steel knot plates with wood or mortar filler. Those researches have some shortcomings, for example not economical, complicated process, and too heavy due to filling materials inside the connections. Therefore, this research proposes a new kind of bamboo connection using Fibre-Reinforced Plastic. This research uses double-shear configuration connection. The bamboo being use in the test is bamboo wulung (Gigantochloa atroviolacea) with some connection variations which are bolts, natural fiber ijuk, and Fibre-Reinforced Plastic. From those connection variations, this test was being conducted towards 6 (six) connections models: aligned bolt fiber connection, aligned bolt fiber and natural fiber ijuk connection, aligned FRP fiber connection, aligned FRP fiber and bolt connection, perpendicular bolt fiber connection, perpendicular FRP fiber and bolt connection. This test was loaded with monotonic quasi-static load. From the test results obtained the lowest connection strength on the model using a bolt connection with the result is 8.73 kN and obtained the highest connection strength on the model of FRP fibers parallel connection with the results is 43.73 kN. Then with the addition of FRP, the results show a significant increase of joint strength and stiffness, reaching an increase of ± 4-5 times compared to other connection models. Fibre-Reinforced Plastic gives an positive impact to the connection by postponing the splitting failure of the connection which is at the collapse mechanism.
Kata Kunci : Bambu wulung, sambungan, Fibre-Reinforced Plastic