Laporkan Masalah

PERANCANGAN JEMBATAN HYBRID PEJALAN KAKI KELAS I DENGAN BENTANG UTAMA 80 METER

FRANSISKUS XAVERIUS PRISYAFADA, Dr. Ing. Ir. Djoko Sulistyo

2014 | Skripsi | TEKNIK SIPIL

Di zaman yang semakin maju ini, transportasi menjadi sarana yang sangat penting untuk berbagai aspek kehidupan. Salah satu bentuk sarana transportasi adalah jembatan gantung pejalan kaki. Jembatan gantung pejalan kaki memiliki lendutan cukup besar akibat adanya berbagai kombinasi beban dan akan mempengaruhi kenyamanan pejalan kaki. Hal tersebut menyangkut syarat kekakuan jembatan sehingga perlu ditambahkan pengaku jembatan. Pengaku tersebut biasanya berupa rangka baja di bawah sistem lantai. Alternatif lain yang cukup berpotensi adalah jembatan hybrid. Jembatan hybrid adalah jembatan dengan sistem gabungan antara jembatan suspension dan jembatan cable stayed. Sistem ini diharapkan akan mengurangi lendutan jembatan sehingga lebih nyaman. Perancangan jembatan hybrid pejalan kaki ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan jembatan hybrid dibandingkan jembatan gantung, menganalisis beban, menganalisis struktur, dan merancang bentuk dan dimensi jembatan. Perancangan dilakukan dengan pemodelan jembatan dengan software SAP2000. Dengan memasukkan beban-beban yang bekerja dan kombinasinya maka akan diketahui gaya-gaya yang bekerja pada struktur jembatan. Gaya-gaya tersebut kemudian digunakan untuk menentukan dimensi elemen-elemen jembatan yang memenuhi syarat kemanan dan kenyamanan. Tumpuan kabel pada puncak menara dimodelkan sebagai rol, sedangkan kabel pengait dihubungkan pada bagian atas menara. Tumpuan gelagar memanjang di atas salah satu fondasi menara tengah dimodelkan sebagai sendi, sedangkan lainnya sebagai rol. Defleksi maksimum yang terjadi telah memenuhi syarat kenyamanan kecuali pada salah satu kombinasi sebesar 0,65 m, namun penggunaan sistem hybrid sudah cukup mengurangi defleksi bila dibandingkan dengan jembatan gantung sebesar 41%. Kebutuhan bahan total yang dibutuhkan untuk jembatan gantung adalah 18022,22 kg untuk baja, 40,5 m3 untuk fondasi menara dan 81 m3 untuk blok angkur, sedangkan kebutuhan bahan total yang dibutuhkan untuk jembatan hybrid adalah 19674,60 kg untuk baja, 40,5 m3 untuk fondasi menara dan 69 m3 untuk blok angkur. Keunggulan jembatan hybrid dibanding jembatan gantung adalah lendutan dan kebutuhan blok angkur yang lebih kecil. Kekurangannya adalah adanya penambahan material kabel pengait dan kebutuhan menara yang lebih besar dibanding jembatan gantung.

In more advanced era nowadays, transportation become an important medium for many aspects of life. One form of transportation medium is pedestrian suspension bridge. Pedestrian suspension bridge has a big deflection because of so many load combinations that affect pedestrian comfort. It's connected to the bridge stiffness requirement so that needs to add more stiffener to the bridge. The stiffener usually have the shape of steel frame under the floor system. another alternative that has potential is hybrid bridge. Hybrid bridge is a bridge with a combined system between suspension bridge and cable stayed bridge, so that hopefully reduce bridge deflection for comfort. The purpose of designing pedestrian hybrid bridge is to know advantages and disadvantages of hybrid bridge compared to suspension bridge, analyzing the load, analyzing the structure, and to design the bridge shape and dimension. The design is done by using SAP2000 modeling bridge software. By inputing forces that work on the design and the combination, will show the forces that emerge on the bridge structure. The forces later used to decide the dimension of the bridge elements that meet the safety and comfort requirement. Cable support at the top of pylon is modeled as roll, otherwise stay cable is connected to oblique beam at the top of pylon. Longitudinal beam support on foundation is modeled as pin, and the others are modeled as roll. The maximum deflection that occured is fulfill comfort requirement, except in one load combination with value 0.65 m. But the use of hybrid system is already decrease the deflection if it compared to the pure suspension bridge with value 41%. The total needs of suspension bridge is 18417.8 kg steel, 40.5 m3 pylon fondation and 81 m3 of anchor block. The total needs of hybrid bridge is 19052.1 kg steel, 40.5 m3 pylon fondation and 69 m3 of anchor block. The advantages of hybrid bridge if compared to pure suspension bridge is the needs of anchor block and smaller deflection. The disadvantages is the increasing of pylon material and stay cable.

Kata Kunci : perancangan, jembatan hybrid, struktur baja


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.