APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK PEMETAAN TINGKAT KERENTANAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI KECAMATAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA
NOOR FITRIANA, Dra. Endang Saraswati, M.Si
2014 | Skripsi | KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUHKecamatan Imogiri merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bantul yang memiliki prevalensi kasus Tuberkulosis terbanyak se Kabupaten Bantul yaitu 114 kasus (per 100.000 penduduk). Oleh karena itu perlu adanya penelitian mengenai analisis spasial parameter fisik lingkungan dan sosial yang mempengaruhi terjadinya penyakit TB. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengkaji kemampuan Citra Quickbird dan SIG dalam ekstraksi parameter fisik lingkungan terkait kerentanan penyakit TB, (2) Mengkaji parameter yang mempengaruhi kejadian penyakit TB, (3)Mengkaji pola kejadian penyakit TB dan (4) Mengkaji tingkat Kerentanan penyakit TB di Kecamatan Imogiri. Sumber data yang digunakan adalah citra Quickbird Kecamatan Imogiri, Peta Rupabumi Indonesia (RBI) skala 1:25.000, dan data jumlah kasus TB tahun 2009-2012. Parameter yang digunakan untuk menentukan kerentanan TB diantaranya kepadatan permukiman, jarak terhadap jalan utama, pusat kegiatan dan puskesmas, penggunaan lahan, kemiskinan, serta kepadatan penduduk. Metode yang digunakan yaitu analisis peta (overlay, skoring, buffering), analisis statistik, dan analisis pola. Analisis peta dilakukan pada peta-peta parameter pengaruh TB dan peta Kerentanan TB. Analisis statistik yang digunakan yaitu analisis Chi-Square untuk mengetahui korelasi antara masing-masing parameter dengan kejadian TB. Sedangkan analisis pola yang digunakan yaitu metode Average Nearest Neighbour untuk mengetahui pola distribusi penyakit TB. Berdasarkan analisis yang dilakukan, disimpulkan bahwa penginderaan jauh mampu mengekstraksi parameter fisik terkait kerentanan TB yang diintergrasikan dengan SIG sehingga dapat mempermudah dalam pengolahan data fisik dan sosial terkait TB. Hasil diperoleh dalam penelitian ini yaitu parameter yang paling berpengaruh terhadap kejadian TB adalah parameter kepadatan permukiman dengan nilai signifikansi 0,05. Pola distribusi penyakit TB di Kecamatan Imogiri dengan indeks 0,5 sehingga dikatakan disperse/ menyebar. Berdasarkan hasil analisis, daerah yang paling rentan diantaranya yang berada pada Desa Imogiri, Wukirsari bagian selatan, dan Karangtalun. Daerah dengan tingkat kerentanan sedang hingga rentan yaitu desa Girirejo, Karangtengah, Kebonagung, dan Sriharjo. Sedangkan daerah dengan tingkat kerentanan agak rentan hingga tidak rentan berada pada Desa Selopamioro dan Desa Wukirsari bagian timur.
Imogiri is one of the sub districts in Bantul, that has the highest prevalence cases of tuberculosis in Bantul. It has 114 cases (per 100.000 population). Therefore, there needs research on spatial analysis of the physical parameters and social environment that influence TB, it will be used for knowing the areas that are vulnerable for TB. The objectives of this research are : (1) Assessing the ability of Quickbird Imagery and Geographic Information system for physical parameters and social environment data extraction for vulnerability of Tuberculocis, (2) Assessing the parameters that influence the incidence of TB, (2) Assessing the pattern of TB (4) Assessing the level of vulnerability of TB in Imogiri. Data used in this research are Imogiri Quickbird imagery, Topographic Map of Indonesia (RBI) scale 1:25.000, and data cases of Tuberculocis year 2009-2012. The parameters used to determine the vulnerability of TB are the density of settlements, distance to major roads, the center of activity and health, landuse, poorness, and population densitThis research use map analysis (overlay, scorring, buffering), statistical analysis, and pattern analysis for the method. Map analysis do on the parameter maps influence of TB and vulnerability maps of TB. The statistical analysis used is Chi-Square analysis. It determines the correlation between each parameters with the incidence of TB. While, the pattern analysis used is Average Nearest Neighbour method. It determines the distribution pattern of TB disease. Based on the analysis, it can be concluded that Quickbird imagery is able to extract physical parameters related vulnerability of TB integrated to Geographic Informating System therefore it can help in alaysing physical and social data. The result of this research is that the most influential parameter to TB insidence is settlement density with significance value 0,05. Distribution pattern of TB in Imogiri in index is 0,5 so that it can be mentioned that it is dispersed. Based on the analusys, the most vulnerable area are Imogiri, southern of Wukirsari, and Karangtalun. Area with medium to high vulnerable level are Girirejo, Karangtengah, Kebonagung, and Sriharjo. Area with rather to invulnerable level are Selopamioro and Eastern of Wukirsari.
Kata Kunci : Penginderaan jauh, SIG, Tuberkulosis, Kerentanan.