RANTAI DISTRIBUSI KOPI DALAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI KOPIDI KABUPATEN DAIRI

SRIULINA SHINTA LINGGA, Prof. Dr. R. Rijanta, M. Sc.

2014 | Skripsi | PEMBANGUNAN WILAYAH

Kopi merupakan komoditas unggulan yang berbasis ekspor di Kabupaten Dairi. Rantai distribusi kopi yang panjang menjadikan harga kopi di tingkat petani rendah. Pendapatan petani dari kopi tentu mempengaruhi kesejahteraan keluarga tani. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi aliran distribusi kopi dan bagaimana peranan kopi tersebut terhadap kesejahteraan petani kopi di Kabupaten Dairi. Data primer diperoleh dari hasil wawancara terstruktur dan kuesioner. Wawancara dilakukan pada setiap pelaku usaha yang terlibat dalam distribusi kopi untuk mengidentifikasi rantai distribusi kopi. Kuesioner ditujukan pada petani kopi untuk mengidentifikasi peran kopi terhadap kesejahteraan petani. Pemilihan responden petani dilakukan dengan cara accidental sampling. Data primer yang diperoleh kemudian diolah secara crosstab. Hasil pengolahan data penelitian ditampilkan dalam bentuk tabulasi, diagram, dan grafik kemudian dianalisis secara deskriptif. Pelaku usaha yang berperan dalam distribusi kopi arabika di Kabupaten Dairi adalah petani, pengumpul kecamatan, pengumpul kabupaten, pedagang besar, pabrik, dan eksportir. Pelaku usaha yang berperan dalam distribusi kopi robusta adalah petani, pengumpul kecamatan, pengumpul kabupaten, industri bubuk kopi, dan konsumen. Rantai distribusi kopi arabika lebih panjang dibanding kopi robusta. Kopi arabika didistribusikan untuk kebutuhan global (ekspor), sedangkan kopi robusta didistribusikan untuk kebutuhan lokal. Kesejahteraan petani kopi arabika lebih tinggi dibanding kesejahteraan petani kopi robusta. Petani arabika yang berada pada rantai distribusi pendek terdiri dari 91,67 persen tidak miskin dan 8,33 persen miskin, sedangkan petani arabika yang berada pada rantai distribusi panjang terdiri dari 76 persen tidak miskin dan 24 persen miskin. Petani robusta yang berada pada rantai distribusi pendek terdiri dari 50 persen tidak miskin dan 50 persen miskin, sedangkan petani robusta yang berada pada rantai distribusi panjang terdiri dari 37,5 persen tidak miskin dan 62,5 persen miskin. Persentase kemiskinan petani lebih tinggi pada rantai distribusi kopi panjang. Oleh sebab itu, petani yang berada pada rantai distribusi kopi pendek lebih sejahtera dibanding pada rantai distribusi panjang. Kata kunci : Rantai Distribusi, Usahatani Kopi, Kopi Sidikalang, Kesejahteraan Petani, Kabupaten Dairi

Coffee is the leading commodity - based exports in Dairi. Long coffee distribution chain makes the coffee prices at farm level low. Farmer‟s income of coffee would affect the farm families welfare. The purpose of this study is to identify the flow of coffee distribution and its role at the welfare of coffee farmers in Kabupaten Dairi. The primary data obtained from structured interviews and questionnaires. The interviews were conducted at every business actors involved in coffee distribution to identify coffee distribution chain. The questionnaires were aimed at coffee farmers to identify the role of coffee to the welfare of farmers. The selection of respondent farmers was done by accidental sampling. The primary data obtained is then processed in a crosstab. And the results of this study iare shown in tabulations,diagrams and graphs which then analyzed descriptively. Business actors who play roles in the distribution of Arabica coffee in Dairi are farmers, sub-district collectors, district collectors, wholesalers, manufacturers, and exporters. Business actors who play roles in the distribution of Robusta coffee are farmers, sub-district collectors, district collectors, coffee powder manufacturers, and consumers. Arabica coffee distribution chain is longer than Robusta. Arabica coffee is distributed to global needs (exports), while Robusta coffee is distributed to local. Arabica coffee farmers' welfare is higher than Robusta coffee farmers. Arabica farmers who are on short distribution chain consist of 91.67 percent not poor and 8.33 percent poor, while farmers who are on long distribution chain consist of 76 percent not poor and 24 percent poor. Robusta farmers who are on the short distribution chain consist of 50 percent not poor and 50 percent poor, while farmers who are on long distribution chain consist of 37.5 percent not poor and 62.5 percent poor. The percentage of farmers' poverty is higher on long coffee distribution chain. Therefore, farmers who are on short distribution chain is more prosperous than who are on the long one. Keywords : Distribution Chain , Coffee Farming , Sidikalang Coffee, Farmers Welfare, Kabupaten Dairi

Kata Kunci : Rantai Distribusi, Usahatani Kopi, Kopi Sidikalang, Kesejahteraan Petani, Kabupaten Dairi