EVALUASI GEOLOGI UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN TAMBANG DI LOKASI TAMBANG RAKYAT KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

ARNANDO PUTRA EDDIYANTO, Agus Hendratno, S.T., M.T.

2014 | Skripsi | TEKNIK GEOLOGI

Keberadaan usaha pertambangan rakyat di Kecamatan Punung telah berlangsung sejak zaman pra-kemerdekaan hingga saat ini. Evaluasi geologi pada lokasi tambang rakyat di Kecamatan Punug menitik beratkan pada kriteria sumber daya geologi, praktek pertambangan, bencana geologi, tana guna lahan, dan aspect geologi teknik pada tiap tiap lokasi tambang. Evaluasi geologi bertujuan mnenentukan lokasi lokasi layak tambang bedasarkan penilaian dengan metode AHP (Anlytical Hierarchy Process). Perhitungan pada metoda AHP menghasilkan bobot pada tiap kriteri. Kriteria sumber daya geologi memiliki bobot terbesar, sedangkan kriteria geologi teknik memiliki bobot paling kecil. Terdapat 14 lokasi tambang rakyat yang masih terus diusahakan hingga sekarang. Dari 14 lokasi tersebut terdapat 2 lokasi yang dianggap peneliti paling layak tambang yaitu lokasi tambang tanah urug di Desa Gondosari dan tambang batugamping di Desa Punung. Lokasi yang paling tidak layak tambang menurut peneliti adalah lokasi tambang emas di Desa Kebonsari. Praktek penambangan emas di Desa Kebonsari sangat beresiko tinggi bagi keselamatan kerja penambang, dengan model endapan emas epitermal lokasi ini menjadi tidak efisien jika dieksploitasi pada skala pertambangan rakyat.

The artisanal mining which held by the people in District Punung has been ongoing since the pre- independence era to the present. The geologic evaluation at the mine site focused based on the criteria of geological resources , the practice of mining , geological disasters , land use , and engineering geology aspect of each mine site . This evaluation aims to find viable mine site location based on assessment with AHP ( Anlytical Hierarchy Process ) method . Calculations on AHP method results weights factor for each criterion. Criteria geological resources have the greatest weight , while the engineering geology criteria has the smallest weight. There are 14 mines are still attempted until now, from the 14 locations there are 2 locations deemed most worthy viable mine according to reasearcher. That is the land-soil mine in the Village Gondosari and limestone quarry in the village of Punung. The most not feasible mine according to this reasearch is a gold mine in the village of Kebonsari . The practice of gold mining in the village Kebonsari very high risk for the safety of miners , with the epithermal gold deposit model of this location becomes inefficient if exploited on a scale of artisanal mining.

Kata Kunci : Punung, Artisanal Mining, Mine, AHP, Geology