Laporkan Masalah

KAJIAN PENDAHULUAN IDENTITAS SIMPLISIA DAN PARAMETER STANDAR MUTU EKSTRAK ETANOLIK BIJI MAHONI (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.) YANG BERASAL DARI KABUPATEN PONOROGO

INDRA YUDHAWAN, Prof. Dr. Wahyono, S.U., Apt

2014 | Skripsi | FARMASI

Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, khususnya bijinya yang banyak digunakan masyarakat untuk pengobatan. Aspek kualitas dan kebenaran bahan menjadi penting untuk diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan kajian pendahuluan dari penampakan makroskopi dan mikroskopi simplisia serta menetapkan beberapa parameter standar pendahuluan yang digunakan untuk menjamin mutu sediaan ekstrak. Pada penelitian ini, simplisia biji mahoni yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, yang dipilih berdasarkan kadar senyawa pembanding tertinggi dengan kuantifikasi menggunakan metode KLT-Densitometri, dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama diamati secara makroskopi dengan mendeskripsikan simplisia dan sayap biji mahoni, kemudian dilanjutkan dengan pengamatan mikroskopi pendahuluan dari sayatan melintang biji dan sayap biji mahoni. Bagian kedua diekstraksi menggunakan etanol 70%. Ekstrak kental yang didapatkan kemudian diuji secara organoleptik, dilakukan analisis profil KLT dan dilakukan penetapan beberapa parameter standar mutu yang umum dilakukan. Hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut. Untuk analisis makroskopi, simplisia biji mahoni yang teramati adalah berbentuk pipih bulat, berwarna putih sampai kekuningan, memiliki serbuk seperti susu di permukaannya, dan rasanya sangat pahit. Sedangkan kulit biji berwarna cokelat tua, ringan, permukaan agak mengkilat dan warna bagian dalam lebih cerah. Ekstrak etanolik biji mahoni berwarna cokelat sampai kemerahan, konsistensi cukup padat, memiliki aroma khas dan mirip aroma kacang, rasa pahit, dan tidak lengket di tangan. Hasil penetapan parameter standar menghasilkan data untuk rendemen sebesar 13,07%, susut pengeringan 7,83%, kadar abu 2,71%, kadar abu tak larut asam 1,13%, kadar air 4,73%, kadar sari larut air 23,00%, kadar sari larut etanol sebesar 53,94%.

Mahoni (Swietenia mahagoni (L.) Jacq.) is one of many beneficial plants used by people in Indonesia for medicinal purpose, especially its seed. Therefore, aspect of quality and originality of its substance is become important to be known. This research’s purposes are to give general introduction in study of mahoni seed including macroscopic and microscopic appearance along with determining several standards of initial parameters that generally describe the quality of extract. Mahoni seeds were taken from Ponorogo, which was chosen because it has the highest amount of standard compound as compared to the others two. Standard compound’s amount was measured with TLC-Densitometry method. Mahoni seeds are divided into two part, one is used in macroscopic and microscopic analysis, the other is pulverized and then extracted with ethanol 70% to analyze the standard quality parameter. The result is : macroscopic analysis; the seeds have flat and spherical shapes, have white to yellowish color, have milk-like powder in its surfaces and also have bitter taste. The seed peel has dark brown color, light in weight, somewhat shining surface, and has brighter color inside. Ethanolic extract colored from dark brown to reddish, adequate compact consistency, have peanut-like aroma, bitter taste and not sticky in hand. The result of standard quality parameters measured are; drainage shrik is 7,83%, ash content is 2,72%, ash content that is not soluble in acid is 1,13%, water content is 4,73%, amount of substance soluble in water is 23,00%, amount of substance soluble in ethanol is 53,94%.

Kata Kunci : Swietenia mahagoni (L.) Jacq., Makroskopi, Mikroskopi, Parameter Standar Mutu, KLT-Densitometri.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.