ANALISIS BIAYA DAN OUTCOME TERAPI TRANSFUSI DARAH UNTUK TERAPI ANEMIA AKIBAT GAGAL GINJAL KRONIS PADA PASIEN RAWAT INAP RSUD KABUPATEN KEBUMEN
CHRISTANTI L P P, Dr. Satibi, S. Si., M. Si., Apt.
2014 | Skripsi | FARMASIInsidensi anemia meningkat seiring kenaikan stadium gagal ginjal berhubungan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Salah satu terapi anemia yang digunakan adalah transfusi darah. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran terapi anemia, total biaya terapi anemia dengan transfusi darah, komponen biaya yang memiliki kontribusi besar dalam pembiayaan, faktor yang mempengaruhi total biaya terapi, dan outcome terapinya. Penelitian dilakukan mengikuti rancangan metode penelitian deskriptif. Pengumpulan data diperoleh dari catatan biaya dan catatan rekam medik secara retrospektif dari pasien rawat inap dengan diagnosis utama gagal ginjal kronis yang mengalami anemia dan menerima terapi transfusi darah di RSUD Kabupaten Kebumen dari Januari 2012 sampai Juni 2013. Analisis biaya dihitung berdasarkan biaya langsung dilihat dari perspektif rumah sakit. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif dan faktor yang mempengaruhi total biaya terapi dianalisis menggunakan metode analisis non-parametrik Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Subyek penelitian sebanyak 20 pasien dengan 29 kasus. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 17 kasus (58,62%) adalah wanita dan jumlah kejadian terbesar pada rentang usia 45-64 tahun (55,17%). Rata-rata biaya terapi total sebesar Rp 3.914.297,31 ± Rp 2.162.752,49 dengan komponen biaya berupa biaya transfusi darah (35,68%), biaya hemodialisis (20,84%), biaya layanan rumah sakit (12,78%), biaya pemeriksaan (8,88%), biaya obat penyakit lain (8,49%), biaya non medis (6,71%), biaya alat kesehatan (5,80%), dan biaya obat anemia tambahan (0,83%). Faktor yang mempengaruhi perbedaan besarnya biaya total adalah lama rawat inap dengan nilai p=0,000. Tidak ada lagi pasien yang memiliki kadar hemoglobin < 7g/dL saat keluar dari rumah sakit.
-
Kata Kunci : analisis biaya, anemia, gagal ginjal kronis, transfusi darah, outcome terapi