Balia :: Interaksi antara musik dan praktek magis pada To-Kaili di SUlawesi Tengah
PURBA, Gunadi Aman, Dr. Sri Hastanto, S.Kar
2001 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni RupaLaporan ini didasarkan pada penelitian lapangan selama 3 (tiga) bulan di propinsi Sulawesi Tengah yang dimulai dari pertengahan Februari 2000 dan berakhir pada pertengahan Mei 2000. Tepatnya, penelitian dilakukan di kotamadya Palu dan beberapa desa pada kecamatan-kecamatan yang ada di kabupaten Donggala, seperti: desa Porame, kecamatan Marawola, desa Lolu kecamatan Sigi-Biromaru, desa Loru di kecamatan Sindue. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentcng bagaimana interaksi antara ritual penyembuhan balia dan musiknya sebagai bagian dari kebudayaan to-Kaili dan melihat sejauhmana kebudayaan to-Kaili terekspresikan dalam musiknya 3 Pembahasan penelitian ini dipisahkan menjadi tiga subyek utama yaitu; (1) studi tentang to-Kaili; (2) mengenal ritual penyembuhan balia; dan (3) analisa musiknya yang meliputi aturan nada dan aspek estetiknya. Bentuk musik iringan baZia, baik musik vokal maupun instrumentalnya, umumnya tersusun dari dua kalimat yang pendek yang diulang-ulang dalam jumlah yang tidak ditentukan. Ulangan tersebut dimainkan baik dengan variasi atau improvisasi maupun secara polos. Tangga nada yang digunakan dalarn musik iringan balia adalah pentatonik
This thesis is a report of a three month field research in central Sulawesi., from mid February 2000 until mid May 2000. The research was precisely performed in Palu municipality and some villages in Donggala regency such as Porame in sub district of Marawola, Lolu in sub district of Sigi-Biromaru and Loru in sub district Sindue. The goal of this research is to obtain knowledge of which interaction between the Kaili healing ritud and its music as a part of Kaili culture and how far the culture itself is expressed in its music The discussion of the research is divided into three main subjects. Firstly, studying Kaili comunity. Secondly, knowing balia healing and thirdly analyzing on musical forms. The balia accompaniment music in to-Kaili reflects their social system. Therefore the discussion will be about how the context and the text adjoin and interact with one another. The discussion of the context is the study of the community culture within to- Kaili who live in the mountain slopes around Palu area. Meanwhile the discussion of text is the musical aspects such as intervals, rhythms, durations and esthetics in Kailinese music. The musical structures, both vocal and instrument of the balia in general, are composed of two short sentences, which are then repeated again and again, the number of which is not fxed. This repetition is played as well in variety or improvisation modestly. The scale of the balia accompaniment music is pentatonic
Kata Kunci : Seni Musik Tradisional,Balia,Penyembuhan