Keramik Dinoyo Malang :: Kontinuitas dan perubahannya
PONIMIN, Prof.Drs. SP. Gustami, SU
2001 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni RupaPenelitian yang bejudul “Keramik Dinoyo Malang: Kontinuitas dan Perubahannya†ini berusaha mengungkap permasalahan yang berkaitan dengan kelangsungan dan perubahan keramik di daerah terse bu t serta fa k tor- fa ktor yang menyebabkannya . Kelangsungan keramik Dinoyo ditandai oleh kesinambungan aktivitas budaya dari masa lampu dan berkelanjutan hingga saat ini. Sementara itu aktivitas budaya dan produk yang dihasilkan menunjukkan perubahan-perubahan yang membedakannya dari masa lampau. Kelangsungan keramik Dinoyo didukung oleh sikap dan nilai yang telah diwariskan dari generasi sebelumnya. Sikap dan nilai-nilai yang ada di lingkungan masyarakat setempat berubah sejalan dengan perubahan masyarakat secara luas. Aktivitas pembuatan keramik akhirnya tidak hanya bersifat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat akan tetapi menjangkau jauh ke berbagai tingkat kebutuhan masyarakat di berbagai tempat. Seh yang bersifat internal, faktoi- eksternal yang berpengaruh terhadap perubahan keramik Malang adalah teknologi. Secara luas teknologi itu mencakup di berbagai kegiatan produksi keramik. Kemajuan teknologi dalam setiap fase pembuatan keramik bermuara pada penciptaan produk-produk baru untuk menjaga kelangsungannya . Secara garis besar perubahan keramik Dinoyo ditandai oleh beralihnya produk-produk tradisional yang bersifat fungsional pi-aktis dengan bahan tanah liat (earthenware) menuju ke bentukbentuk keramik kias nonfungsional praktis dengan berbagai bahan campuran yang memiliki sifat-sifat khusus (stoneware). Secara ditail perubahan itu tampak pada penggunaan bahan dan produk yang dihasilkan sebagai akibat dari faktor internal seperti kemampuan, keahlian, keterampilan perajin, dan faktor eksternal disebabkan oleh keadaan alam, selera konsumen, dan teknologi. Produk semacam elemen isolator dibuat karena adanya kebutuhan peralatan listrik yang tejadi pertengahan tahun 1950-an. Sifat bahan dan kelebihan produk semacam ini mendorong pengaplikasiannya ke dalam bentuk lain. Kemampuan membuat gerabah yang telah ada sebelumnya memudahkan munculnya bentuk keramik baru, keramik hias, dengan bahan stoneware pada sekitar tahun 1967. Pada awal tahun 1983 terjadi peragaman produk yang semakin banyak seiring dengan munculnya perajin-perajin baru. Pada saat yang Sama perhatian pemeriritah melalui Departemen Perindustrian dan Perdagangan, serta lembaga pemerintah dan lembaga swasta yang lain, dengan program penyuluhan dan pengembangan keramik semakin meningkatkan variasi yang menggunakan teknologi modern. Perkembangan pariwisata yang terjadi di Jawa Timur pada tahun 1995 turut serta mendorong munculnya produk baru berupa souvenir keramik.
This research entitled “Dinoyo Ceramics Malang: Its Continuity and Changes†tries to unfold problems of continuity and changes faced by ceramic producers in the area and their causes. The continuity of Dinoyo ceramics is marked by the continuity of cultural activities that have been going on up to the present time. Meanwhile, the cultural activities and the ceramics productions have indicated changes that differentiate them fkom the past products. The Continuity has been possible due to people’s attitude and values from generation to generation. The attitude and values are changing along with the changes of the society. Therefore the ceramic production is not just to meet the local people’s need, but to satisfy the needs of larger societies. Technology is one of the factors that determines the changes in Malang ceramics, besides the internal ones. Technology innovation applied to each phase of ceramic production always results in creating new types of products to maintain its continuity. In general the changes of Dinoyc ceramics are indicated by the shifts from traditional products which used to be functional and practical using clay as its material (earthenware) to decorative ceramics which are nonfmctiond-practical using various kind of materials with specific characteristics (stoneware). In particular, the changes can be identifies in the choice of materials and the products as a result of such internal factors as ability, expertise, and skill of the craftsmen and external factors like mutual condition, consumers’ taste and technology. Such ceramic products as isolators were produced to meet electrical needs in the mid 1950’s. The characteristics of such material has led to creation of different ceramic varieties. The old skills of making ceramics have enabled the creation of new ceramics i.e. artistic ceramics made of stoneware in 1967 or so. In early 1983 there appeared many varieties of products due to the emergence of new craftsmen of ceramics. At the same time, the government, through Department of industry and Trade and other social agencies, have tried to diversi@ the kinds of products by applying modern technology. The development of tourism industry in East Java has also contributed to the creation of new products such as souvenir ceramics.
Kata Kunci : Seni Keramik, Dinoyo Malang, Perubahan, Ceramics, Change, and Art.