KAJIAN PENGARUH VARIASI KONSENTRASI BAHAN PENGISI DAN SUHU UDARA PENGERINGAN TERHADAP KUALITAS BUBUK JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) HASIL PENGERINGAN DENGAN SPRAY DRYER

ANISA RATNA PRADANTI, Dr. Joko Nugroho W.K., STP., M.Eng.

2014 | Skripsi | TEKNIK PERTANIAN

Spray drying merupakan proses pengeringan yang biasa digunakan untuk mengeringkan cairan atau emulsi untuk menghasilkan produk dalam bentuk bubuk. Proses pembuatan bubuk biasa digunakan pada penanganan produk yang tidak tahan lama seperti jeruk nipis sehingga dapat memperpanjang umur simpan pada jeruk nipis. Pada proses pengeringan sari buah jeruk nipis dengan menggunakan spray dryer terdapat beberapa permasalahan utama yang muncul yakni kelengketan dan rendahnya nilai padatan pada bahan yang menyebabkan tidak adanya bubuk yang dihasilkan. Untuk menghindari permasalahan tersebut terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan diantaranya penambahan bahan pengisi (carrier agent). Bahan pengisi yang biasa digunakan dalam pengeringan sari buah dengan menggunakan spray dryer yaitu maltodekstrin dan CMC (carboxymethylcellulose). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi bahan pengisi serta suhu inlet yang digunakan terhadap kualitas bubuk yang dihasilkan. Pada penelitian ini digunakan spray dryer skala pilot yang dilengkapi dengan atomizer tipe pneumatis, drying chamber berdiameter 60 cm, cyclone untuk pemisahan bubuk dan udara, dan heater dengan 10.000 watt. Rancangan penelitian ini mengunakan dua faktor yang berbeda yakni suhu inlet (190oC, 200oC, dan 210oC) dan konsentrasi CMC (0,1 %, 0,3 %, dan 0,5%) dengan dua pengulangan. 600 gr sari buah jeruk nipis akan dialirkan dari feed stock menuju drying chamber dengan tekanan 2 bar. Partikel yang terbentuk pada atomizer akan dikontakan dengan udara panas pada debit udara 0,0066 m3/s. Hasil Penelitian menunjukan bahwa peningkatan konsentrasi CMC akan meningkatkan nilai viskositas bahan dan menurunkan laju pengumpanan bahan. Kadar air akhir berkisar antara 5,81 % - 7,15 % dan meningkat dengan peningkatan konsentrasi CMC namun menurun dengan peningkatan suhu inlet. Nilai kelarutan pada bubuk jeruk nipis berkisar pada 79,5 % - 87,3 % dan meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi CMC dan peningkatan suhu inlet. Peningkatan suhu inlet dan konsentrasi CMC meningkatkan nilai derajat keputihan pada bubuk jeruk nipis. Efisiensi produksi proses pengeringan jeruk nipis berkisar pada 27,96% - 52,05%. Kata kunci : spray dryer,jeruk nipis, konsentrasi CMC, suhu inlet.

Spray drying is a drying process that is commonly used for drying fluid or emulsion which is producing powders as a result. Spray drying process is usually used for non-durable-food preservation like lime fruit so it can prolong the lime’s shelf life. In lime juice drying with spray dryer, there are some main problems. The main problems in lime fruit juices preservation are the stickiness of lime fruit juices and low total solid that leads to no powder production. For preventing this problems, there are several ways and one of them is by adding carrier agents. Maltodextrin and CMC (carboxymethylcellulose) are the carrier agents that is usually used for fruit juice drying. This research is aimed for knowing the effect of inlet temperature and concentration of carrier agent in powders’ quality. This research used spray dryer in pilot scale with pneumatic atomizer, 60-cm-diameters drying chamber, cyclone separator, and 10.000 watt of heater. This reaseacrch used two factors, there were variation of inlet temperature (190oC, 200oC, and 210oC) and variation of CMC’s concentration (0,1 %, 0,3%, and 0,5%) with two replication. 600 gr of lime juice will be flowed from feedstock to drying chamber with 2 bar of compressor preasure. Particle that is produced by the atomizer will be contacted by the hot air at 0,0066 m3/s. The result of this research showed that increasing the concentration of CMC will increase the viscosity of the lime juices and reduce the feed rate. The powders’ moisture content were about 5,81 % - 7,15 %. Increasing concentration of CMC will increase the powders’ moisture content but increasing the inlet temperature will reduce the powders’ moisture content. Solubillity of the powder were at 79,5 % - 87,3 % and will increase as the increase of the inlet temperature and CMC’s concentration. Increasing the inlet temperature and CMC’s concentration will increase the degree of whiteness. Production eficiency of the process were at 27,96% - 52,05%. Keywords : Spray dryer, lime fruit, concentration of CMC, inlet temperature

Kata Kunci : spray dryer, jeruk nipis, konsentrasi CMC, suhu inlet,