PENGARUH URBAN COMPACTNESS TERHADAP POLA PERGERAKAN PENDUDUK KOTA YOGYAKARTA
LANTHIKA ATIANTA, M. Sani Roychansyah, ST., M.Eng., D.Eng.
2014 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAKemacetan merupakan salah satu dampak negatif dari pergerakan penduduk menuju ke pusat kota. Hal tersebut terjadi karena adanya ketergantungan penduduk pinggiran dengan fasilitas perkotaan, yang terkonsentrasi di pusat kota. Munculnya konsep compact city melalui prinsip pembangunan dengan kepadatan tinggi, guna lahan campuran, penambahan fasilitas perkotaan, dan penyediaan transportasi umum, dinilai mampu mengatasi ketidakefisienan pergerakan penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh urban compactness terhadap pola pergerakan (jarak tempuh pergerakan keluar kecamatan, dan penggunaan moda transportasi) penduduk Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di kecamatan Danurejan dan Umbulharjo. Pemilihan lokasi penelitian didasarkan pada indeks urban compactness yang paling tinggi, dan rendah di Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deduktif kuantitatif, dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis, analisis chi square, dan analisis univariat, untuk empat tujuan pergerakan (bekerja, belanja, sosial, dan sekolah) Analisis ini dilakukan dengan menggunakan tingkat kepercayaan 90%. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui rata-rata jarak tempuh dikawasan kompak, dan kurang kompak apakah sama atau cenderung berbeda. Analisis Chi Square dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara kawasan kompak dengan jarak tempuh pergerakan, penggunaan moda transportasi, dan pergerakan keluar kecamatan/kawasan. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pergerakan yang dilakukan oleh penduduk. Pengambilan data dilakukan dengan metoda survei primer, dan sekunder. Survei primer dilakukan dengan observasi, dan wawancara terhadap 200 responden di kecamatan Danurejan, dan Umbulharjo. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, kawasan kompak mampu mereduksi 10,25% pergerakan keluar kecamatan, dan 10,25% penggunaan kendaraan tidak ramah lingkungan. Bila dirinci disetiap tujuan pergerakannya, kawasan kompak tidak mampu mereduksi seluruh tujuan pergerakan penduduk di Kota Yogyakarta. Kawasan kompak kurang efektif untuk menekan pergerakan penduduk dengan tujuan pergerakan bekerja, dan pendidikan. Urban compactness hanya mempengaruhi pola pergerakan penduduk tujuan sosial, dan belanja, Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin kompak suatu kawasan, semakin pendek jarak tempuh pergerakannya, semakin sedikit pergerakan penduduk keluar kecamatan, dan semakin sedikit penggunaan kendaraan tidak ramah lingkungan. Kata Kunci: Urban Compactness, Pola Pergerakan, Jarak Tempuh Pergerakan, Moda Transportasi dan Pergerakan Keluar Kecamatan
Traffic jam is one of negative impact from population movement to the center of city. It happens because there is a big dependence to the public facilities in the city center. Compact city concept through development with high density, mix use, addition of urban facilities, and provision of public transport, is considered able to overcome the inefficiency of population movements. This research is aimed to know the effect of urban compactness to the travel pattern (distance of district`s outgoing movement, and transportation modes utilization) of Yogyakarta resident. This research is carried at Danurejan, and Umbulharjo districts. Location has been determined by the lowest, and highest urban compactness index at Yogyakarta Research`s method is deductive quantitative, and its analysis are hypothesis test, chi square, and univariat analysis on four movement`s goals (work, shopping, social, and study). This analysis is carried by using 90% level of confidence. Hypothesis test is carried to find out the average of distance in compact, and less compact area are same of different. Chi Square analysis is carried out to find out the correlation between compact area and travel`s distance, transportation modes utilization, and outgoing movement from district/area. Univariat analysis is carried out to find out the factors which influence to the movement of population. The data is collected by the primary and secondary survey methods. Primary survey is carried out by observation, and interview to 200 correspondents at Danurejan, and Umbulharjo districts. Based on the results of the analysis, compact area can reduce 10,25% district`s outgoing movement, and 10,25% environmental inhospitable vehicles utilization. In the details of each destination, compact area can not reduce all of Yogyakarta resident`s destination. Compact area is less effective in suppressing the population movement with work, and education movement`s goal. Urban compactness only affects to population movement`s pattern social, and shopping. Therefore, it can be concluded that the more compact an area, the shorter the distance of the movement, the less district`s outgoing population movement, and the less utilization of environmental inhospitable vehicles. Keywords: Urban Compactness, Movement Pattern, Movement Distance, Transportation Mode, District`s Outgoing Movement.
Kata Kunci : Urban Compactness, Pola Pergerakan, Jarak Tempuh Pergerakan, Moda Transportasi dan Pergerakan Keluar Kecamatan, Urban Compactness, Movement Pattern, Movement Distance, Transportation Mode, District`s Outgoing Movement