Bondres dalam dramatari topeng bali
ADNYANA, I Nyoman Putra, Prof.Dr. R.M. Soedarsono
2001 | Tesis | S2 Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni RupaTopeng adalah salah satu dramatari ritual yang sangat dikenal di kalangan masyarakat Bali. Semua penarinya memakai topeng dan Babad merupakan sumber lakonnya, sehingga disebut Topeng Bnbad. Ada dua jenis Topeng Babad, yaitu Topeng Pajegan dan Toperg Panca. Topeng Pajegan dipertunjukkan oleh seorang penari yang membawakan seluruh karakter dalam sajiannya. Topeng Pama dibawakan oleh 3-5 orang penari dengan peran sesuai kemampuan masing-masing. Pada umumnya bentuk struktur pertunjukannya sama, yakni bagian Panglembar ditampilkan tari Topeng Keras, Topeng Tua, dan tari-tarian Kakebyaran, sedangkan pada bagian Lampahan diawali tampilnya Penasar, Dalem, Utusan, Bondres, dan terakhir adegan Pasiat. Dalam pertunjukan Topeng Babad ini tampilnya tokoh-tokoh Bondres bagaikan primadona panggung yang sangat dinanti-nantikan penontonnya. Bondres adalah gambaran raky%t jelata yang berkarakter unik dengan memakai bermacam topeng karikatural, seperti boes (bibir lebar dan tebal), cungih mrongos (sumbing dan tonggos), cunguh pesek (hidung pesek) dan lainnya. Adegan Topeng Bondres ini disebut Bebondresan yang khusus adegan hiburan dan bentuk pertunjukannya disebut teater total, karena mengandung berjenis unsur seni, seperti: seni tari, seni drama, seni pantomim, seni suara (dialog dan vokal), seni sastra, seni musik, seni rupa, dan sebagainya. Tokoh-tokoh Bondres dalam bertingkah laku maupun cara berdialog ditampilkan secara unik dan berlebih-lebihan, seperti kete (gagap), bongo2 (tulij, bega (gap), geEem (sakit), dan sebagainya. Bondres dalam pertunjukan dramatari Topeng Babad ditampilkan pada bagian puncak ceritera sebagai transisi emosi dari struktur dramatik pertunjukannya dari suasana tegang ke suasana santai atau sebaliknya. Di samping itu, Bondres bersifat multi fungsi dalam penokohan bermacam peran, sebagai media informasi, komunikasi, propaganda, kontrol sosial bagi rnasyamkat penontonnya dan sangat efektif untuk menyampaikan nilai-nil& edukasi yang diramunya berupa lelucon serta sangat kontekstual dengan keadaan sekarang. Studi ini menggunakan pendekatan multidisiplin.
Topeng (mask) is a form of ritual dance-drama, which is very well known among the Balinese community. All the dancers wear masks and the source of the story is Babad, so that it is known as Topeng Babad. There are two kinds of Topeng Babad, Topeng Pajegan and Topeng Panca. Topeng Pajegan is performed by a solo dancer who portrays all the different characters in the performance. Toperzg Panca is performed by 3 to 5 dancer, each with a different role. In general, the structural form of both kinds of performance is the same. The Panglembar section includes Topeng Keras and Topeng Tua dances, and Kakebyararz dances, while the Lampahan section begin with Penasar, DaEem, Utusan, Bondres, and ends with the Pasiat scene. In a performance of Toperzg Babad, the Bondres characters are the primadonnas of the stage. Awaited eagerly by the audience. Bondres depicts the proletariat with unique characters by wearing various caricature masks such as boes (with wide, thick lips}, cungih mrongos (with a hair-lip and buckteeth), cunguh pesek (flat-nosed), and so on. This Topeng Bondres scene is known as Bebondresan, which is pure entertainment and its performance form is total theatre, as it includes various astistic element such as dance, drama, pantomime, dialogue and vocal art, literature, music, visual art and so on. The Bondres characters are presented in a unique and exaggerated manner, both in their actions and dialogue, such as kete (stuttering), bega (mute), gelem (ill), and so on. In a performance of Topeng Babad dance-drama, Bondres in performed at the height of the story as an emotional transition of the dramatic structure of the performance from a tense to a relaxed atmosphere or vice versa. In addition, Bondres is multi-funtional in its characterization of various roles, as a medium of information, communication, propaganda, social control for the audience, a highly effective means of conveying educational values disguised as jokes, and highly contextual with the current situation. This study uses a multi-disciplinary approach.
Kata Kunci : Seni Tari Tradisional, Dramatari Topeng Bali, Bondres