Laporkan Masalah

PERUBAHAN FUNGSI SOSIALISASI KELUARGA PADA KELUARGA BERCERAI (Studi pada Keluarga Bercerai di Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta)

SWASTIKA NILA P, Dewi Cahyani, P., MA

2014 | Skripsi | Sosiologi

Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu dan anak dimana hubungan sosial diantara anggota keluarganya relative tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan atau adopsi serta dijiwai oleh suasana kasih sayang dan tanggungjawabdan mempunyai peran merawat, memelihara, dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial. Namun karena tujuan yang tidak sama antara suami-istri akan merupakan sumber permasalahan dalam keluarga dan menyebabkan kekacauan keluarga. Salah satu bentuk dari kekacauan keluarga adalah perceraian. Terputusnya keluarga di sini disebabkan karena salah satu atau kedua pasangan itu memutuskan untuk saling meninggalkan, dan demikian berhenti melaksanakan kewajiban perannya Tingginya kasus perceraian selain memprihatinkan juga selalu menjadikan anak-anak hasil perkawinan yang kemudian terceraikan menjadi korban dan menyebabkan fungsi keluarga mengalami perubahan, khususnya perubahan fungsi sosialisasi. Untuk menjawab permasalahan tersebut dilakukanlah penelitian terhadap empat anak dari tiga keluarga yang mengalami permasalahan perceraian dimana penentuan sampling menggunakan teknik stratified-area sampling. Subyek peneliti dan penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif agar dapat menganalisa realitas sosial secara lebih mendalam. Penelitian ini mengacu pada penelitian-penelitian terdahulu dengan tema yang hampir sama yang telah dilakukan dan pada kerangka konseptual tentang keluarga dan perceraian. Sehingga dapat teridentifikasi perubahan- perubahan fungsi sosialisasi yang terjadi pada setiap keluarga dan dampak yang dialami anak- anak dalm keluarga tersebut. Kesimpulan dari penelitian adalah bahwa dalam setiap keluarga mengalami perubahan fungsi sosialisasi dan menyebabkan berubahnya kepribadian anak dari sebelum orangtuanya bercerai hingga setelah mengalami perceraian. Sebelum bercerai anak cenderung percaya diri untuk bergaul dengan lingkungan fisik dan sosialnya. Namun pada awal masa setelah perceraian anak merasa minder dengan status barunya sebagai anak dari keluarga yang bercerai karena anak-anak tersebut merasa berbeda statusnya dengan anak-anak lainnya dari keluarga normal sehingga memutuskan untuk menutup diri. Dari perubahan fungsi sosialisasi ini membawa dampak pada anak yakni perilaku menyimpang yang dikategorikan sebagai tindakan asocial.

-

Kata Kunci : perubahan, sosialisasi, perilaku menyimpang


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.