Peran United Nations Forces in Cyprus (UNFICYP) dalam Menjaga Perdamaian dan Keamanan di Siprus Pasca Perang Etnis 1963

GUILFORD CAESAR, Drs. Samsu Rizal Panggabean, M.Sc.

2014 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional

Siprus merupakan sebuah negara bekas kolonial Inggris yang terletak di Laut Tengah. Siprus memiliki dua etnis terbesar, yaitu etnis Turki dan etnis Yunani. Kedua etnis ini memiliki sejarah yang sangat panjang. Sejak era Kerajaan Byzantium pada abad ke-11 hingga sekarang, kedua etnis ini terus mengalami konflik. Konflik di antara kedua etnis ini semakin meningkat setelah Inggris memberikan kemerdekaan kepada Siprus. Sebagai puncak dari konflik antar-etnis adalah pada 21 Desember 1963, ketika terjadi konflik terbuka yang menyebabkan korban tewas mencapai lebih dari 500 jiwa dari kedua belah etnis. Melihat konflik yang semakin membesar, perwakilan dari Inggris, selaku salah satu negara penjamin dalam Treaty of Guarantee pada 1960 serta pemerintah Siprus meminta kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan pencegahan agar tidak terjadi konflik lanjutan di Siprus. PBB, yang salah satu tujuannya adalah ‘to keep peace throughout the world’, merespon permintaan bantuan dengan mengeluarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 186, yang berisi mengenai pembentukan United Nations Peacekeeping Forces in Cyprus (UNFICYP), yang mulai aktif pada tanggal 27 Maret 1964 dan terus aktif hingga sekarang.

Cyprus is a former British colonial and located on Mediterranean Sea. Cyprus has two main ethnic groups, Turkish and Greek. These two ethnic groups have a very long history. Since the Byzantine era in the 11th century until today's modern era, these two ethnic groups continue to experience conflict. Conflict between these two ethnic groups has increased after the British granted independence to Cyprus. The peak of Cyprus conflict between the Greek Cypriot and Turkish Cypriot was happened on December 21, 1963 with the death toll reached more than 500 people for both parties. Seeing this scale of conflict growing bigger and bigger, representatives from the UK , which is one of the guarantor states in the Treaty of Guarantee in 1960 , and the government of Cyprus have requested to the Security Council (UNSC) United Nations to take action to prevent further conflict in Cyprus .UN, which has one of its main purposes is 'to keep peace throughout the world', respond to request for assistance by issuing a UN Security Council resolution 186 which contains the establishment of the United Nations Peacekeeping Forces in Cyprus (UNFICYP), which became active on March 27, 1964 and still active until now.

Kata Kunci : Siprus, UNFICYP, Dewan Keamanan PBB, Siprus Yunani, Siprus Turki, Traditional Peacekeeping