PENURUNAN EKSISTENSI KAMPUNG PECINAN KEMBANG JEPUN (KYA-KYA) DI KOTA SURABAYA
JOOBU WAHYUDI, M. Sani Roychansyah, S.T., M.Eng., D.Eng
2014 | Skripsi | PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTARevitalisasi adalah suatu upaya yang diberikan pada kawasan yang dulunya pernah menjadi pusat kota. Upaya revitalisasi bertujuan untuk menghidupkan kembali citra kawasan yang mengalami degradasi. Kawasan Kembang Jepun yang terletak di Kota Surabaya dan merupakan salah satu kawasan kota lama yang memiliki sejarah panjang hampir setua Kota Surabaya. Pada 31 mei 2003 telah diresmikan Pusat Kya-kya Kembang Jepun berupa food court dengan berbagai macam makanan/minuman dan acara-acara panggung musik. Untuk hasil dari revitalisasi sangat mempengaruhi warga sekitar kembang jepun. Setelah melakukan upaya revitalisasi kawasan ini mengalami penurunan kembali pada tahun 2008 dan menjadi kawasan yang sudah tidak memiliki peran untuk Kota Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penurunan Pusat Kya-kya Kembang Jepun dan mendeskripsikan kondisi kawasan kembang jepun baik sebelum dan setelah dilakukan revitalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan beberapa bekal proposisi untuk diverifikasi di lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk memaparkan fenomena yang ada serta menggambarkan perkembangan yang terjadi. Setelah dilakukan pengkajian, ditemukan beberapa faktor yang menyebabkan penurunan pusat kya-kya kembang jepun. Selanjutnya telah di bandingkan dengan kriteria kesuksesan revitalisasi menurut teori yang ada. Memang terjadi ketidak samaan dalam kriteria kesuksesan revitalisasi, yaitu kondisi manajemen Kya-kya yang tidak siap dan tidak profesional dalam melakukan seleksi pedagang masuk, serta tidak ada dukungan penuh dari pemerintah. Hal ini berakibat pada pengunjung dan masyarakat sekitar kawasan kembang jepun. Revitalisasi yang dilakukan di kawasan kembang jepun tidak berhasil dan dijadikan pembelajaran untuk revitalisasi kampung pecinan di kota lain.
Revitalization ia an effort which have been given in the center of the city. The revitalization effort aims to revive the image of a degraded area. Kembang Jepun located in Surabaya, and is one of the old city area which has a long history of almost as old as Surabaya.On May 31, 2003 Kya-kya Kembang Jepun was the center of the court was food / drink, a variety of events and live music. To influence the outcome of the District (Kampoong) Kembang Jepun local residents. After a decline inthe region in an effort to get back to the year and it does not have the role in Surabaya. This research aims to identify the factors that Kya-kya Kembang Jepun was degraded and described as good tobe done before and after the program. The method used in this research is a case study with some proposition to be verified in the area. The approach used is qualitative and quantitative for explaining phenomena that exist and describing the development of the case. After conducting research, There are several several factors that degraded was District (Kampoong) Kembang Jepun (Kya-kya). Furthermore, the criteria have been compared with the success of the revitalization according to existing theories. It happens inequalities in revitalization success criteria, namely Kya-kya management conditions are not ready and not professional in the selection of incoming traders, and there is no support from the government. This resulted in a visitor area and surrounding communities District (Kampoong) Kembang Jepun (Kya-kya). Revitalization and development conducted in the area jepun not succeed and learning to be a revitalization of the village Chinatowns in other cities.
Kata Kunci : eksistensi, revitalisasi, kembang jepun, penurunan