EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL BERDASARKAN COSO INTERNAL CONTROL FRAMEWORK (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul)
NANO ADHI WICAKSONO, Prof. Dr. Slamet Sugiri, M.B.A., C.M.A., Ak.
2014 | Skripsi | AKUNTANSISemakin besar suatu perusahaan akan meningkatkan risiko kegagalan terhadap perusahaan tersebut. Kebutuhan terhadap pengendalian internal untuk mencegah risiko tersebut menjadi semakin tinggi. Akhir-akhir ini, institusi kesehatan mendapat sorotan terkait beberapa kasus yang terjadi. Salah satunya adalah kasus dugaan malpraktik di Manado. Kasus ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah mulai kritis dan rumah sakit dituntut selalu memberikan pelayanan yang maksimal. Di Bantul, RSUD Panembahan Senopati merupakan rumah sakit terbesar dengan peningkatan pasien rata-rata 30% per tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko-risiko operasional RSUD Panembahan Senopati dan menilai kepatuhan manajemen terhadap COSO Internal Control Framework dengan asumsi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang digunakan rumah sakit diadopsi dari COSO Internal Control Framework. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur melalui analisis teori dari berbagai sumber dan analisis data sekunder rumah sakit, dan studi lapangan dengan melakukan observasi dan wawancara di lingkungan rumah sakit. Wawancara dilakukan dengan sampling kepada beberapa pihak manajemen yang relevan dengan penelitian ini. Wawancara tersebut terbatas pada permasalahan penilaian risiko operasional dan kepatuhan terhadap COSO Internal Control Framework. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penilaian risiko, Bidang Keuangan, IPSRS, dan Instalasi Rekam Medis dan SIM RS menempati 3 bidang teratas yang berisiko tinggi. Manajemen dapat melakukan respon terhadap risiko-risiko tersebut dengan sharing dan reduce risk. Risiko utama yang dihadapi rumah sakit berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi operasional akibat adanya kendala dalam cash flow rumah sakit. Kemudian, secara umum, kepatuhan manajemen terhadap COSO Internal Control Framework sudah cukup baik, namun memerlukan peningkatan lagi. Isu yang paling utama adalah tidak berjalannya fungsi Satuan Pengawas Intern (SPI) rumah sakit. Peneliti menyarankan untuk bekerja sama dengan kantor akuntan publik dalam membentuk Internal Audit Charter sebagai dasar, dan menjalankan SPI berdasarkan dasar tersebut.
The bigger a company will increase the risk of failure. The need for internal control to prevent the risk is becomes higher. Lately, the health institutions under the spotlight due to some cases. One is a case of alleged malpractice in Manado. This case shows that people have started to critical and demand hospital always give maximum services. In Bantul, Panembahan Senopati Hospital is the largest hospital with an average increase of 30 % of patients per year. This study aims to assess the operational risks of Panembahan Senopati Hospital and assess management compliance against the COSO Internal Control Framework with the assumption that Sistem Pengendalian Internal Pemerintah is adopted from COSO Internal Control Framework. The study was conducted with a qualitative approach. The method of data collection was done by the study of literature through theoretical analysis of various sources and secondary data analysis, and field studies with observation and interviews in a hospital environment. Interviews were conducted by a sampling of the some relevant management to this study. The interview is limited to issues of operational risk assessment and management compliance with COSO Internal Control Framework. The results showed that in risk assessment, Finance Division, Installation of PSRS, and Installation of Medical Record and SIM RS occupy the top three highrisk division. Management could response to the risks by sharing and reduce risk. The main risk which is faced by hospitals is the effectiveness and efficiency of operations due to cash flow problem in the hospital. Then, in general, management compliance with COSO Internal Control Framework has been good enough, but require further improvement. The most important issue is hospital’s Satuan Pengawas Intern (SPI) did not operate. Researchers advised to cooperate with the public accounting firm to create the form of Internal Audit Charter as a basis, and run the SPI based on it.
Kata Kunci : Pengendalian internal, COSO Internal Control Framework, penilaian risiko, kepatuhan manajemen, internal audit charter.