Konflik Suporter Sepakbola (Penelitian Tentang Suporter Slemania versus Brajamusti di Yogyakarta)
IRAWAN HARIS WIBAWA, Dr. Suharko.
2014 | Skripsi | SosiologiSepakbola merupakan olahraga yang populer dan bisa dikatakan digemari seluruh lapisan masyarakat Indonesia.Suporter dan sepakbola adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, dimana kecintaan supporter terhadap tim sepakbola yang dibelanya telah mengubah pikiran normal manusia. Yogyakarta merupakan kota yang memiliki beberapa tim yang berlaga di liga Indonesia, PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta merupakan dua tim yang berada di wilayah ini dan keduanya memiliki suporter yang fanatik.Laga yang mempertemukan kedua tim tersebut selalu berakhir dengan bentrok antar suporter. Gengsi dan harga diri mereka dipertaruhkan ketika tim kesayangannya bertanding. Fanatisme yang berlebihan dari supporter dalam mendukung tim kesayangannya kadangkala berubah menjadi kerusuhan. Sejak tahun 2000 konflik antara Slemania dengan Brajamusti sudah terjadi hingga sekarang. Oleh karena itu penelitian ini ingin melihat bagaimana proses dan dinamika konflik antara kelompok suporter Slemania sebagai pendukung dari PSS Sleman dan Brajamusti sebagai pendukung dari PSIM. Metode yang digunakan dalam menelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan hasil data primer yang dilakukan melalui wawancara dengan para suporter dan pengurus sebagai pelaku sejarah dan data sekunder yang diambil dari artikel serta data yang terkait dengan penelitian ini dimedia sosial. Setelah dilakukan penelitian, dapat ditarik kesimpulanbahwa puncak dari konflik antara Slemania dengan Brajamusti terjadi pada empat titik dalam tiga periode yang berbeda.Pertama terjadi pada era pra Liga Indonesia, bentrok terjadi di StadionTridadi.Kedua di era Liga Bank Mandiri, bentrok terjadi di Stadion Mandala Krida, dan era Divisi Utama Liga Indonesia, bentrok terjadi di Stadion Maguwoharjo dan Mandala Krida. Pada setiap konflik yang berujung pada kekerasan ini selalu disebabkan oleh penggunaan atribut masing-masing tim serta rasa fanatisme yang berlebihan dalam mendukung masing-masing tim.Berbagai atribut seperti kaos, bendera, maupun spanduk telah menjadi simbol dan identitas dari suatu kelompok suporter. Kekerasan antar suporter ini hanya terjadi ketika masing-masing tim bertanding dan merupakan konflik terbuka dengan akar permasalahan yang dangkal. Dinamika dalam kelompok suporter juga terjadi seiring dengan berkembangnya ideologi suporter di Indonesia serta pasang surut dari eksistensi Slemania dan Brajamusti dalam mendukung tim masing-masing.
-
Kata Kunci : Konflik, Suporter, Atribut