Laporkan Masalah

KONTESTASI PEDAGANG SEMBAKO PASAR RAUDENGANPASAR-PASAR MODERN DI KOTA SERANG – BANTEN

SUSVIA DELTA KUSDIANE, Drs. Purwanto, SU. M.Phil

2014 | Skripsi | Sosiologi

Sembako merupakan kebutuhan dasar dalam keidupan manusia. Karena sifatnya yang primer membuat keberadaannya sangat mudah ditemui mulai dari warung, pasar tradisional sampai pusat perbelanjaan modern. Oleh karena itu banyak pelaku usaha baik yang bermodal kecil hingga besar memasukkan sembako diantara barang-barang yang mereka jual. Hal tersebut menyebabkan persaingan dalam oerdagangan menjadi semakin ketat terutama bagi mereka yang memiliki modal kecil. Dalam penelitian “Kontestasi Pedagang Sembako Tradisional Ditengah Pasar-Pasar Modern Di Kota Serang” dengan mengambil objek penelitian yang berfokus pada pedagang sembako tradisional. lokasi ini dipilih karena hanya Pasar Rau mendapat revitalisasi diseluruh bagian. Namun pada kenyataannya justru banyak membuat dampak negatif bagi para pedagangnya. Dengan rumusan masalah “bagaimana pedagang sembako tradisional bersaing dengan ritel-ritel modern yang berkembang pesat” peneliti berusaha menemukan bagaimana strategi para pedagang sembako di Pasar Rau untuk bertahan ditengah persaingan dengan ritel-ritel modern yang tidak terkendali di Kota Serang. Penelitian ini juga memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa jauh peran pemerintah kota kaitannya dengan eksistensi pedagang sembako serta kebijakan tentang persebaran ritel modern di kota Serang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dari penelitian ini, didapat dua data yaitu data primer berdasarkan hasil wawancara dengan para pedagang sembako serta observasi yang dilakukan di Pasar Rau dan lingkungan Kota Serang. Data sekunder diperoleh dari pengelola pasar berupa deskripsi kondisi Pasar Rau, selain itu juga didapat data jumlah pusat perbelanjaan besar di Kota Serang serta data ritel modern kecil di Kecamatan Serang yang diperoleh dari DISPERINDAGKOP Kota Serang. Dengan menggunakan teori pilihan rasional Coleman dan teori jaringan Granoveter, terungkap bagaimana para pedagang sembako tradisional mampu bersaing ditengah keberadaan ritel-ritel modern yang berkembang pesat, dengan mengubah jam kerja serta menjaga kepercayaan dari pelanggan dan supplier. Hal tersebut mereka lakukan karena mengubah jam kerja menjadi malam hingga pagi mereka dapat bersaing dengan minmarket yang buka selama 24 jam. Dengan segala keterbatasan yang ada serta kurangnya perhatian dari pemerintah Kota tidak membuat para pedagang sembako di Pasar Rau mengalah dalam persaingan dengan ritel-ritel modern. berbagai usaha mereka lakukan agar usahanya terus dapat bertahan ditengah modernisasi seperti sekarang.

Sembako is basic human needs, it because of the characteristic are primary thing, so easy to find sembako in the stall, traditional market to modern shopping center. Therefore, many entrepreneurs with small to large capital put sembako between the items they sell. It causes competition in commerce are becoming more hard especially for entrepreneurs who have small capital. In the research “Contestation of The Staple Food Merchants in Rau Market with Retailers in Serang City, Banten” by taking the focus object of the research is entrepreneurs who have small capital. The location has been choosen because Rau’ve got revitalitation in all parts of the market, but in the reality the revitalitation gives the negative effect to the merchant in Rau. Formulation of the problem “how the traditional staple food vendors compete with modern retailers are growing rapidly” researchers trying to find strategy the merchant who sell sembako to survive between the competition with modern retailers that uncontrolled development in Serang City. Research method is qualitative with descriptive approach. From the research, obtainable two data. The data are primary and secondary. Primary data facile from the interview with merchants an observation in Rau, and secondary data obtained from the manager of market in the form a description of Rau. other than that, there are also data of modern shopping centers and minimarket are obtained from DISPERINDAGKOP of Serang City. With Rational Choice Theory from Coleman and Network Theori from Granoveter, revealed how the traditional merchant are survive between the presence of modern retailers are growing rapidly. The strategy used is to change wirking hours and maintain the trust from customers and suppliers. They do this because by changed the working hour into night until morning they can compete with minimarket are open during 24 hours. With the existing limitations and the lack of attention from the city government doesn’t make the maerchant who sell sembako are succumb in competition with modern retailers, their efforts to do so that they can survive in the midst modernization and globalization nowdays.

Kata Kunci : kegagalan revitalisasi, ritel modern, rasionalitas pedagang, strategi, peran pemerintah


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.