Laporkan Masalah

UJI TOKSISITAS AKUT PER ORAL FORMULA HERBAL KALKUGAMA PADA TIKUS BETINA WISTAR

THERESIA YOLANDA, Prof. Dr. Zullies Ikawati., Apt

2014 | Skripsi | FARMASI

Ginjal termasuk organ penting, jika fungsi ginjal terganggu akibat penyakit batu ginjal maka tubuh akan mengalami keracunan. Gangguan apapun atau penyakit pada ginjal harus segera diobati. Universitas Gadjah Mada melalui Gama Herbal mengembangkan formulasi Tempuyung (Sonchus arvensis), Kejibeling (Strobilanthes crispus), dan Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus) sebagai peluruh batu ginjal, namun profil toksisitasnya belum diketahui. Tanpa dikombinasikan ketiga tanaman diketahui aman, tidak menimbulkan efek toksik dan kematian pada hewan uji. Namun dikhawatirkan adanya peningkatan sifat toksik dalam bentuk kombinasi ketiganya, sehingga penelitian ini perlu dilakukan. Uji toksisitas akut formula herbal dilakukan menggunakan tikus betina wistar secara oral dengan metode OECD Guideline 423 dengan starting dose 300 mg/Kg. Pengamatan dilakukan setiap hari, dicatat jumlah mati, dan hewan uji dikorbankan pada hari ke-14 untuk uji histopatologi. Hasil Uji Toksisitas Akut menunjukkan bahwa sampai dosis 2000 mg/Kg bobot badan tidak ada kematian dan perubahan perilaku yang bermakna. Hasil pemeriksaan histopatologi menunjukkan adanya perubahan bermakna pada organ hati berupa degradasi hidropik dan paru-paru berupa pneumonia interstitials yang terjadi pada kelompok dosis 2000 mg/Kg berat badan.

-

Kata Kunci : batu ginjal, Kalkugama, toksisitas akut


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.