EVALUASI DAN KARATERISTIK ANGKUTAN BARANG Studi Kasus : Stasiun Balapan Solo
DHITA JATI KUSUMA, Ir. Djoko Murwono, M.Sc.
2013 | Skripsi | TEKNIK SIPILDengan semakin banyaknya manusia dengan berbagai kebutuhan untuk menggunakan moda transportasi, diperlukan kesinambungan antar moda untuk menunjang tercapainya kebutuhan tersebut. Dalam beberapa tahun ini, angkutan multimoda memiliki peranan yang besar dalam sistem transportasi. Khususnya sistem transportasi logistik. Peran angkutan multimoda berkembang sangat cepat dalam beberapa tahun ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi negara yang mengakibatkan pertumbuhan permintaan barang-barang konsumsi masyarakat. Penggunaan angkutan kereta api sebagai moda angkutan jarak jauh, akan lebih efisien dengan jumlah kuantitas yang lebih besar dalam satu kali perjalanan. Sebagai bagian dari angkutan multimoda, selanjutnya barang yang diterima di suatu tempat akan dipindahkan dengan moda transportasi yang lebih kecil berupa truk. Pada penelitian ini akan dilakukan survei dan evaluasi angkutan multimoda angkutan barang yang berada di Stasiun Balapan Solo. Lokasi penelitian dipilih dengan pertimbangan sebagai salah satu titik perekonomian di Jawa Tengah. Diharapkan nantinya hasil dari penelitian dapat memberikan gambaran dari jalur pendistribusian angkutan barang. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei langsung di Stasiun Balapan untuk memperoleh data primer. Selanjutnya data yang didapat diolah dan dianalisis sesuai dengan PP No. 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian dan PP No. 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api. Berdasarkan data tersebut, dilakukan analisis untuk mengetahui jenis dan pola angkutan barang, analisis fasilitas parkir kendaraan, dan analisis WTT. Dari analisis yang telah dilakukan, diperoleh karakteristik angkutan barang yang dilayani di Stasiun Balapan adalah semen dan BHP. Nilai rata-rata dari angkutan semen perhari adalah 325,7 ton/hari. Nilai rata-rata dari angkutan BHP perhari adalah 2,799 ton/hari. Nilai WTT (Waktu Tunggu Terminal) gerbong GGW sebesar 0,42 gerbong/hari dan GGT sebesar 0,54 gerbong/hari. Ketersediaan area parkir kendaraan masih mencukupi dengan luas mencapai 3000 m2 untuk parkir angkutan semen dan 400 m2 untuk angkutan BHP. Berdasarkan hasil penelitian nilai WTT, stasiun Balapan masih layak untuk melayani angkutan barang.
-
Kata Kunci : -