Laporkan Masalah

PERENCANAAN PENGEMBANGAN HUTAN MANGROVE DENGAN PENDEKATAN EKOWISATA DI PULAU PENAWAR RINDU KECAMATAN BELAKANG PADANG KOTA BATAM

MELISA YOHANA SITORUS, Fahmi Prihantoro,S.S.,S.H.,M.A

2014 | Skripsi | PARIWISATA

Pulau Penawar Rindu atau Belakang Padang adalah salah satu kawasan tertua dan bersejarah di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Ditinjau dari sumberdaya alamnya, pulau Belakang Padang memiliki kawasan ekosistem mangrove yang memiliki luas hingga 110,5 hektar membentang di sepanjang laut. Dibeberapa lokasi, kondisi mangrove ini masih tergolong baik dan terjaga kealamiannya yang dapat menjadi aset potensial bagi perkembangan wilayah pulau ini. Hutan mangrove ini memiliki ekosistem hutan yang unik dan khas, terdapat di daerah pasang surut di wilayah pesisir, pantai, pulau-pulau kecil, dan merupakan potensi sumber daya alam yang sangat potensial, apabila dikembangkan sebagai ekowisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di Pulau Penawar Rindu sebagai ekowisata, berdasarkan lima prinsip ekowisata yaitu pelestarian, pendidikan, ekonomi, pariwisata, dan partisipasi masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa Pulau Penawar Rindu memiliki spesies flora dan fauna yang beragam, yang menjadi salah satu daya tarik pendukung pariwisata, apabila dikembangkan sebagai ekowisata. Selain itu memiliki wisata budaya, wisata religi, wisata bahari, wisata belanja, wisata kuliner, dan wisata minat khusus yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Penawar Rindu

Penawar Rindu Island or Belakang Padang is one of the oldest and historic district in Batam Riau Islands province. In terms of natural resources, Belakang Padang island has mangrove ecosystem which has an area of up to 110.5 acres stretching along the sea. In some locations, mangrove condition is still quite good and awake naturalness can be a potential asset for the development of the island territory. The mangrove forest has a forest ecosystem is unique and distinctive, located in tidal areas in the coastal areas, beaches, small islands, and is a potential natural resource potential, if developed as ecotourism. This study aims to analyze and develop the potential of the existing Penawar Rindu island as ecotourism, ecotourism is based on the five principles of conservation, education, economy, tourism, and community participation. The research was conducted by means of observation, interviews, library research, and documentation. Based on this research, it is known that the Penawar Rindu island has species of flora and fauna are diverse, which became one of the attractions that will support tourism, if developed as ecotourism. In addition it has a cultural tourism, religious tourism, marine tourism, shopping tourism, culinary tourism, and special interest tours that attract tourists to visit the Penawar Rindu Island.

Kata Kunci : Ekowisata, Strategi Pengembangan, Perencanaan, Pulau Penawar Rindu


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.