Laporkan Masalah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA PENJURUSAN SISWA TERKENDALA DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

Antonius Agung Hartono, Widyawan, S.T., M.Sc., Ph.D

2014 | Tesis | S2 Mag.Tekn.Informasi

Penjurusan siswa merupakan salah satu upaya untuk mengarahkan siswa berdasarkan kemampuan akademik dan minat siswa. Siswa-siswa dengan kemampuan sains dan ilmu eksakta akan diarahkan pada jurusan IPA, siswa-siswa dengan kemampuan sosial akan diarahkan pada jurusan IPS, sedangkan siswa-siswa dengan kemampuan bahasa akan diarahkan pada jurusan Bahasa. Pada umumnya, penjurusan ditentukan berdasarkan ketuntasan nilai mata pelajaran ciri khas jurusan dan pilihan minat siswa. Siswa yang memiliki nilai mata pelajaran yang tuntas pada jurusan yang menjadi pilihan minatnya, diarahkan pada jurusan yang menjadi pilihan minatnya. Namun sebaliknya bagi siswa yang memiliki nilai mata pelajaran yang tidak tuntas pada jurusan yang menjadi pilihan minatnya, akan ditentukan jurusannya melalui penjurusan siswa terkendala. Penjurusan pada siswa terkendala didasari atas nilai prestasi siswa yang unggul pada salah satu program. Akan tetapi, seringkali keputusan yang diambil dalam penjurusan siswa terkendala dilakukan tanpa melihat nilai prestasi yang unggul. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengambil keputusan sehingga keputusan yang dibuat tidak berdasarkan nilai prestasi yang unggul, yaitu usia dan waktu. Akibatnya, kurikulum mengalami kesulitan dalam mengawasi hasil penjurusan siswa terkendala. Untuk itu, perlu dikembangkan sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK) penjurusan siswa terkendala yang dapat membantu pengambil keputusan dalam menentukan penjurusan pada siswa terkendala dengan cepat dan membantu kurikulum dalam mengawasi hasil penjurusan siswa terkendala. SPK yang dikembangkan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Pengujian dilakukan dengan uji perbandingan hasil penjurusan siswa yang dilakukan secara manual dengan hasil penjurusan siswa keluaran dari SPK yang dikembangkan. Pada pengujian diinputkan data berupa penilaian siswa terkendala kelas X-G tahun ajaran 2010/2011. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa AHP pada SPK yang dikembangkan berjalan dengan baik dan benar.

This Student concentration selection is an alternative to develop each student based on his academic skill and interest. Students with good competence of natural sciences are advised to take Natural Science (IPA) concentration, students with high knowledge of social sciences are advised to select Social Science (IPS) concentration , while students with good command of language are advised to to take Language (Bahasa) concentration. In general, the selection of student concentration at school is conducted by observing the completion of passing grade scores on certain courses that are associated with certain concentration and by taking account the concentration preference picked by each student. Student who has all passing scores on particular concentration will be advised to take such concentration. However, students with not-passing scores on his preferred concentration, the student concentration is done by concentration selection for constrained students. Concentration selection for constrained students are based on good grades of respective student on a certain concentration program. However, it often happens that concentration selection for constrained students is conducted without looking at his/her good grades. There are two factors that affect decision making process so that the decision made is not based on student's good competence, which are student's age and time constraint. Therefore, the curriculum division faces problems in monitoring the results of concentration selection for constrained students. In order to solve such problem, it is required to develop a certain Decisions Support System (DSS) on concentration selection for constrained students, which can assist the decision makers in deciding concentration for constrained students in shorter period of time and which can help the curriculum division to monitor the result of concentration selection for constrained students. The proposed DSS is developed by implementing Analytic Hierarchy Process (AHP). The testing is undertaken by comparing the result of concentration selection for constrained students done in manual way and the result obtained by developed DSS implementing AHP. For the purpose of testing, data of constrained students from X-G class of 2010/2011 school period was used. The comparison result proves that AHP in the developed DSS works well and right.

Kata Kunci : Penjurusan Siswa, AHP, Pengambilan Keputusan.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.