Laporkan Masalah

PENGELOLAAN RUANG TERBUKA PUBLIK OLEH KOMUNITAS DI KOTA YOGYAKARTA

Heny Candra Dewi, Prof. Ir. Bakti Setiawan, M.A.,Ph.D.

2014 | Tesis | S2 Magist.Prnc.Kota & Daerah

Perbedaan pengelolaan ruang terbuka publik (RTP) di Kota Yogyakarta oleh komunitas menimbulkan kondisi fisik pada tiap RTP yang tidak sama. Agar pengelolaan RTP di semua lokasi dapat optimal, perlu diketahui kondisi dan fungsi ruang terbuka publik serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaannya. Penelitian ini bertujuan: (a) untuk mendeskripsikan kondisi ruang terbuka publik di Kota Yogyakarta; (b) untuk mengevaluasi fungsi ruang terbuka publik; dan (c) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan ruang terbuka publik. Pendekatan studi yang digunakan adalah deduktif kualitatif dengan pendekatan eksploratif yang ditujukan untuk mendapatkan gambaran secara deskriptif bentuk, fungsi dan peran ruang terbuka di lingkungan permukiman kota. Penelitian ini berlokasi di RTP kelurahan Bumijo, Demangan, Pandeyan, Brontokusuman, Patangpuluhan, dan Tegalpanggung. Data dan informasi dikumpulkan dengan teknik wawancara untuk mengkaji kasus-kasus yang ditemui di lapangan guna memperoleh pemahaman yang mendalam tentang isu-isu yang muncul dan selanjutnya dideskripsikan dan dianalisis secara mendalam. Wawancara terhadap narasumber dengan menggunakan metode purposive sampling pada komunitas yang terdapat di enam lokasi RTP. Penelitian ini menemukan bahwa kondisi RTP di Kelurahan Bumijo, Demangan, dan Pandeyan termasuk dalam kategori baik, sedangkan RTP di Kelurahan Brontokusuman, Patangpuluhan, dan Tegalpanggung termasuk kategori jelek. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perbedaan dalam pengelolaan RTP dipengaruhi oleh faktor fisik, ekonomi, dan sosial budaya. Komunitas hendaknya dapat mengadopsi pengelolaan yang dilakukan pada RTP yang baik. Selain itu kerja sama antara pemerintah, komunitas, dan swasta dalam pengelolaan RTP lebih ditingkatkan.

The differences in the management of public open space (“POS”) in Yogyakarta city by community resulted in different performance of the “POS”. The purpose of this research are: (a) to describe the condition of “POS” in Yogyakarta city; (b) to evaluate the uses of the “POS”; and (c) to identify all factors which influence the management of the ”POS”. This study used qualitative deductive method. The cases are located in sub district Bumijo, Demangan, Pandeyan, Brontokusuman, Patangpuluhan, and Tegalpanggung. Technical interviews approach has applied in this research to get data and information. Purpose sampling method is used in this research. The research shows that “POS” at sub district Bumijo, Demangan, and Pandeyan are in good category. For Brontokusuman, Patangpuluhan, and Tegalpanggung are in worst category. The different result has been shown as impact of using the different treatment of “POS”.It has been influenced by physically, economy, and social culture factors. The “POS” community should adopt the best management of “POS”. However, the partnership between government, community and private sectors should be improve well for better public open space quality in the future prospect.

Kata Kunci : ruang terbuka publik (RTP), pengelolaan, komunitas, Yogyakarta


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.