DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PRODUKSI, PENDAPATAN DAN KETAHANAN PANGAN RUMAHTANGGA PETANI KELAPA DI PROVINSI SULAWESI UTARA

RONALD TIMBUL PARDAMEAN HUTAPEA, Dr. Ir. Slamet Hartono, M.Sc.

2014 | Disertasi | S3 Ekonomi Pertanian

Luas tanaman kelapa di Sulawesi Utara mencapai 273.194 ha dan 42,72% penduduk menggantungkan hidupnya dari kelapa. Iklim merupakan faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi produksi tanaman kelapa dan berdampak pada pendapatan serta tingkat ketahanan pangan rumahtangga petani kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) dampak perubahan iklim terhadap produksi tanaman kelapa di Provinsi Sulawesi Utara, 2) faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas usahatani kelapa, 3) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomi serta inefisiensi usahatani petani kelapa, 4) faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani petani kelapa, dan 5) tingkat ketahanan pangan rumahtangga petani kelapa. Penelitian dilaksanakan di Provinsi Sulawesi Utara yang meliputi Kabupaten Minahasa Utara, Minahasa Selatan dan Bolaang Mongondouw. Pengambilan sampel secara acak sederhana dengan jumlah sampel sebanyak 50 rumahtangga pada setiap kabupaten sehingga total sampel 150 tumahtangga petani kelapa. Analisis data dengan metode Ordinary Least Square (OLS) dan metode pendugaan model stochastic frontier yang dilakukan melalui dua tahap yakni metode OLS dan untuk menduga parameter teknologi dan input produksi dengan menggunakan metode Maximum Likelihood Estimation (MLE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi kelapa di Provinsi Sulawesi Utara dipengaruhi oleh variabel iklim jumlah curah hujan sebesar 0,19% dan rata-rata suhu udara sebesar 2,80%. Nilai rata-rata tingkat efisiensi teknis 0,85%, efisiensi alokatif 0,85%, dan efisiensi ekonomi 0,72%. Hal ini mengindikasikan petani kelapa sudah mengelola usahataninya secara efisien. Variabel yang mempengaruhi peningkatan produksi kelapa adalah luas lahan, curahan tenaga kerja, populasi tanaman, dan jenis benih kelapa. Faktor umur tanaman menurunkan produksi kelapa -0,10%, dan persepsi terhadap iklim berpengaruh negatif terhadap produksi kelapa. Pendapatan usahatani kelapa meningkat signifikan dengan peningkatan jumlah luas lahan, populasi tanaman, pola tanam, namun menurun dengan meningakatnya harga upah tenaga kerja, harga pestisida, harga transportasi dan status lahan serta persepsi terhadap iklim. Tingkat ketahanan pangan rumahtangga petani kelapa tergolong tahan pangan (44%), namun demikian masih ditemukan rumahtangga yang rawan pangan (8,67%). Ketahanan pangan rumahtangga petani kelapa meningkat dengan peningkatan pendapatan usahatani kelapa dan pendapatan lain, namun menurun dengan peningkatan harga beras, harga ikan, harga telur, harga sayur, harga minyak goreng, dan biaya listrik. Hasil analisis peubah iklim terhadap produksi, pendapatan dan ketahanan pangan menunjukkan bahwa iklim berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produksi dan pendapatan usahatani, sedangkan terhadap tingkat ketahanan pangan petani kelapa menunjukkan pengaruh yang negatif namun tidak nyata.

The coconut plantation in Nort Sulawesi reachs 273.194 ha dan 42,72% of the population depend on the coconut farm. Climate is an environmental factor that affects the coconut production and impacts on the coconut farmer’s income and levels of household food security of the coconut farmers. The purpose of this study is to know : 1) the impact of climate change on the production of coconut crops in Nort Sulawesi Province, 2) factors that affect the productivity of coconut farm, 3) factors that affect the level of technical efficiency, 4) factors that affects the coconut farm income, and 5) a level of household food security of coconut farmers, and factors that influence. The research was conducted in Province of North Sulawesi covering North Minahasa Regency, South Minahasa Regency and Bolaang Mongondouw Regency. Collecting simple random samples as much 50 households in each regency, so the total of samples in three regency is 150 households of coconut farmers. The analysis using the Ordinary Least Square Method (OLS) and a method of estimation of stochastic frontier model that was done through 2 steps, those are OLS model for estimate parameters of technology and production input by using Maximum Likelihood Estimation Method (MLE). Result of the research shows that the coconut production in North Sulawesi Province was influence by variables of amount of climate rainfall as much as 0,19% and the average of air temperature as much as 2,80%. The average value of technical efficiency level as much as 0,85%, allocative efficiency as much as 0,85%, and economic efficiency 0,72%. This indicates that the coconut farmers have managed their farming efficiently. Variables that influence the incresing of coconut production are a width of land, supply of labours, plant population and types of coconut seeds. Factor of the plant age decreases the coconut production 0,10%, and perception to the climat influence negatively to the coconut production. The coconut farming income increase significantly by increasing amount of wide area, plant population, pattern of planting, but decreasing by increasing of labour wage, cost of pesticide, cost of transportation, land status, and perception to climate. The level of food security of household of coconut farmers classified on food secure (44%), however it is still found food insecure households (8,67%). The household food security of coconut farmers increase by increasing of the coconut farmer’s income and others incomes, but the level decreases by increasing prices of rice, fish, eggs, vegetables, cooking oil, and electricity cost. The analysis result of climate change towards the production, income and food security shows that climate has a negative and significant impact on the production and farming revenues, but to the level of household food security of coconut farmers shows a negative and unreal influence

Kata Kunci : dampak, perubahan, iklim, produksi, pendapatan, ketahanan pangan, rumahtangga, petani, kelapa.