KEBIJAKAN UNDP (UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME) DALAM MELIBATKAN DUTA INTERNASIONAL UNTUK PENCAPAIAN MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)
Fahrul Rozi, Drs. Samsu Rizal Pangabean, M.Sc
2014 | Tesis | S2 Ilmu Politik/Hubungan InternasionalKonstelasi politik pada era globalisasi ternyata tidak hanya di dominasi oleh aktoraktor formal saja (aktor pemerintah), namun juga organisasi internasional. Keberadaan organisasi internasional tidak hanya bersifat sebagai pelengkap (komplementer), namun telah menjadi aktor yang memiliki peranan penting dalam menyelesaian berbagai persoalan yang terjadi di berbagai negara dunia. Salah satu organisasi internasional dalam hal ini adalah United Nations Development Programe (UNDP). Keberadaan UNDP memiliki fungsi utama sebagai organisasi PBB yang bergerak pada pembangunan negara-negara dunia. Pada tahun 2001 UNDP bersama dengan entitas pendukungnya mengeluarkan program pencapaian pembangunan milenium. Program ini merupakan strategi yang direncanakan untuk diimplementasikan di negara-negara dunia dari tahun 2000-2015. MDGs berisi tentang delapan butir ketentuan yang diratifikasi pada bulan September 2000 di Sekretariat PBB di New York Amerika Serikat dari realisasi pengentasan program kelaparan, hingga realisasi program kerjasama internasional. Pencapaian MDGs ternyata dihadapkan pada berbagai persoalan, baik secara teknis ataupun non-teknis dari kesemuanya ternyata salah satu hambatan terbesar yang dihadapi UNDP adalah berkaitan dengan konsep MDGs yang bersifat universal, sedangkan persoalan yang dihadapi oleh negara-negara dunia umumnya memiliki perbedaan antara satu negara atau wilayah satu dengan yang lainnya. Untuk menangani masalah ini, salah satu strategi yang ditempuh oleh UNDP adalah dengan melibatkan duta internasional non-struktural. Keberadaan duta internasional non-struktural UNDP ternyata dapat mendukung kinerja UNDP dalam pencapaian MDGs. Pada penelitian ini akan dibahas secara mendalam tentang latar belakang dan motivasi, serta pelibatan duta internasional UNDP dalam pencapaian MDGs di berbagai negara dunia.
Political constellation in the era of globalization was not dominated by formal actors (government actors), but international organizations also. The existence of international organizations is not only the complementary (complementary), but it has to be an actor who has an important role in resolving the problems that occur in the various countries of the world. And United Nations Development Programme (UNDP) is one of them. The existence of UNDP has a primary function as a UN organization that is involved in the development countries of the world. In 2001, UNDP and the supporting entity issuing achievement of the Millennium Development Programmes (MDGs). This program is a planned strategy to be implemented in the countries of the world from the year 2000 to 2015. MDGs is contains about eight provisions that is ratified in September 2000 at the United Nations Secretariat in New York United States. Achievement of the MDGs was faced with technical and non-technical problems. And the biggest obstacles is faced by UNDP are related to MDGs concept of universal while every country or region have many different problems to face. To fix those problems, one of the strategies adopted by the UNDP is to involve non-structural international ambassador. The existence of an international ambassador for the non-structural UNDP was able to support UNDP performances in achieving the MDGs. This research will be presented in detail about background, motivation, and also involvement of UNDP international ambassador to achieve the MDGs in many countries of the world.
Kata Kunci : Peran UNDP, MDGs, Duta Internasional.