Laporkan Masalah

KONDISI KAPASITAS BANGUNAN SABO KALI GENDOL DENGAN ADANYA KEGIATAN PENAMBANGAN BAHAN GALIAN C PRA ERUPSI 2010

Adwiyah Asyifa, ST., Prof. Ir. Djoko Legono, Ph.D.

2014 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Erupsi Gunung Merapi mempunyai beberapa siklus yaitu siklus kecil 2-3 tahunan dan siklus besar 10-15 tahun sekali. Pada setiap kali terjadi letusan akan timbul berbagai dampak baik positif maupun negatif. Kemampuan sabo dam dalam menahan sedimen dan aktifnya kegiatan penambangan bahan galian C disepanjang alur Kali Gendol menjadi hal yang tak terpisahkan dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekitarnya. Volume penambangan dan kejadian hujan sangat mempengaruhi kapasitas sabo dam dan kondisi alur sungai di Kali Gendol. Penelitian ini dilakukan pada ruas sabo dam yang masih terdapat penambangan secara aktif. Volume sedimen masuk sabo dam didasarkan pada persamaan Takahashi(1991) dan Mizuyama (1977). Untuk kapasitas sabo damnya sendiri berdasarkan pada persamaan Shimoda(1995). Kala ulang hujan rencana yang dipergunakan untuk simulasi sedimen masuk adalah 25 tahunan. Besarnya volume penambangan diamati pada dua titik yaitu daerah Kopeng dan Glagahmalang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa bangunan sabo dam yang berada di Kali Gendol masih mampu menahan aliran sedimen yang akan terjadi untuk hujan kala ulang 25 tahun dan limpasan sedimen hanya terjadi pada sabo dam Kaliadem dan GED7. Usaha penambangan yang terjadi pada lokasi penelitian sangat aktif , volume bahan galian C tiap hari rata-rata untuk pengamatan daerah Kopeng sebesar 1632,2 m3 dan daerah Glagahmalang 1229,3 m3. Daerah utama yang menjadi tujuan penambangan adalah Kabupaten Sleman sebanyak 64,55% untuk pos pengamatan Kopeng dan 26,3 untuk pos pengamatan Glagahmalang.

Eruption of Mount Merapi had several annual cycle. The small cycle occur in 2-3 years and large cycle of 10-15 years . At any time there was an eruption will occur the effects of both positive and negative . Sabo dam in controlling sediment disaster and sand mining activities along the path of Kali Gendol become integral to protecting the environment. Mining and rain events greatly affect the capacity of sabo dams and river conditions in Kali Gendol . The research was carried out on sections sabo dams are still actively mining . The volume of incoming sediment sabo dam based on empirical formula of Takahashi (1991 ) and Mizuyama (1977 ) . Sediment balance was analyzed using empirical equation of Shimoda (1995 ) and analyzed on 25 years return period of maximum daily rainfall (R24). Volume of sand mining observed at two points in Kopeng and Glagahmalang. The results of this study shows that the sabo dam in Gendol still effectively works to control sediment flow that will happen in 25 years return period of maximum daily rainfall (R24). Run off sediment just happened to Dam Kaliadem and GE - D7. Sand mining that occurred in the study sites is very active , the average volume of that are 1632.2 m3 for Kopeng site and 1229.3 m3 Glagahmalang site. The main destination for sand minning is Sleman about 64.55 % in Kopeng site and 26.3% in Glagahmalang site.

Kata Kunci : letusan Merapi, sedimen, sabodam, penambangan bahan galian C


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.