PELAYANAN KESEHATAN KERJA OLEH DOKTER PERUSAHAAN DI KOTA YOGYAKARTA

Yeni Nurfatimah, Prof. Dr. dr. Adi Heru Sutomo, MSc.

2013 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Kerja

Latar Belakang. Dokter Perusahaan adalah dokter yang memberikan pelayanan kesehatan kerja dalam lingkup perusahaan. Berdasarkan pengamatan sementara pada 2 perusahaan di kota Yogyakarta, pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja oleh dokter perusahaan sebatas menegakkan diagnosis, memberikan resep serta merujuk. Tujuan Penelitian. Dari penelitian ini dilihat pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja oleh dokter perusahaan pada dua perusahaan di kota Yogyakarta serta faktor yang mempengaruhi. Metodologi. Studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif, menggunakan wawancara bebas mendalam serta observasi partisipatif untuk mengumpulkan data, ditambah data dari perusahaan. Hasil. Pelayanan kesehatan kerja di kedua perusahaan tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Penyebabnya berasal dari pemerintah, dokter perusahaan, perusahaan pembeli. tenaga kerja dan terutama perusahaan. Perusahaan tidak memiliki pelayanan kesehatan kerja yang standar karena tidak mengetahui aturan yang berlaku sehingga pelayanan yang ada berdasarkan dari interpretasi perusahaan. Kesimpulan. Pelayanan kesehatan kerja pada dua perusahaan tidak sesuai peraturan karena perusahaan memiliki interpretasi sendiri tentang pelayanan.

Background. Company doctor, or corporate physician, is a physician who provides occupational health service for the company. Preliminary observation on 2 companies in Yogyakarta city showed that occupational health services provided by company doctors within consisted of making diagnosis, prescribing and reffering. Objective. Objectives of this study were to explore the way occupational health services provided by company doctors on 2 companies in Yogyakarta city and also the underlying factors. Method. This study is a descriptive one, with the approach of qualitative using free in-depth interview and participative observation as the means of data collection, enriched with data from companies. Result. Occupational health services on both companies were not conform to any regulations. The causes came from government, company doctors, buyers, workers and especially companies. Companies did not conduct occupational health services as standart because of companies’ nescience about regulations so that services were based on companies’ self-interpretations. Conclusion. Occupational health services provided on 2 companies in Yogyakarta city were not consistent with standard stated in the regulation caused by selfinterpretation of companies.

Kata Kunci : Company doctor, occupational health service,Yogyakarta city, Dokter perusahaan, pelayanan kesehatan kerja, kota Yogyakarta