UJI KEPEKAAN ANTIBIOTIK GOLONGAN KUINOLON TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa PENGHASIL MBL (METALLO BETA LAKTAMASE) PADA ISOLAT KLINIS KOLEKSI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA PERIODE 2011 HINGGA 2013

FERRY AGUNG PRASETYO, dr. Nurrokhman, M.Si

2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Asia merupakan episentrum dari penyebaran resistensi antibiotik yang membutuhkan perhatian tinggi. Tidak hanya mempengaruhi angka morbiditas dan mortalitas pasien, namun berpengaruh terhadap biaya pengobatan yang harus ditanggung. P. aeruginosa penghasil Metallo Beta Laktamase (MBL) berperan dalam outbreak nosokomial pada pusat pelayanan kesehatan. sehingga pengawasan terhadap penyebaran bakteri yang resisten dan mengetahui pilihan terapi yang tepat menjadi sangat penting untuk diteliti. Tujuan: Mengetahui pola kepekaan antibiotik golongan kuinolon terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa penghasil Metallo Beta Laktamase. Metode: Subjek penelitian adalah antibiotik kuinolon dan bakteri P. aeruginosa penghasil Metallo Beta Laktamase (MBL). Dilakukan pengujian terhadap 25 isolat klinis P. aeruginosa koleksi Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada periode 2011 hingga 2013. Kepekaan antibiotik terhadap bakteri diuji dengan menggunakan metode Kirby-Bauer berdasarkan standar CLSI. Hasil: Proporsi bakteri P. aeruginosa penghasil enzim MBL pada isolat klinis koleksi laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada periode 2011 hingga 2013 menunjukan persentase yang rendah yaitu sebanyak 12% dari 25 isolat yang diuji. Keempat antibiotik golongan kuinolon memiliki angka kepekaan yang rendah terhadap bakteri P. aeruginosa penghasil MBL yaitu 33,3% pada Siprofloksasin, Levofloksasin, Norfloksasin, dan Ofloksasin. Kesimpulan: Antibiotik golongan kuinolon tidak sensitif terhadap bakteri P. aeruginosa penghasil Metallo Beta Laktamase.

Background: Asia is now becoming the epicentrum of antibiotic resistance dissemination, which requires more attention from related parties. Ineffectiveness and inefficiency of medical interventions did not only influence patient morbidity and mortality rate, but influence the amount of price that patients need to expense for medical treatments. Metallo Beta Lactamase (MBL)-producing P. aeruginosa took part in nosocomial outbreaks happened in a number of health cares. So, surveillance of resistant bacteria dissemination and knowing the suitable choices of treatments are now being very necessary to be studied further. Objective: The objective of this study is to know the pattern of Quinolone class antibiotics sensitivity towards Metallo Beta Lactamase-producing Pseudomonas aeruginosa. Method: Subjects of this study were Quinolone class antibiotics and Metallo Beta Lactamase-producing P. aeruginosa. Experiment was done to 25 clinical isolates of P. aeruginosa from Department of Microbiology Faculy of Medicine Universitas Gadjah Mada period 2011 until 2013. Antibiotic sensitivity test towards bacteria was done by using Kirby-Bauer method, based on CLSI standard. Result: Proportion of MBL enzyme-producing P.aeruginosa in clinical isolates from Department of Microbiology Faculty of Medicine Universitas Gadjah Mada period 2011 until 2013 showed low percentage, which was only 12% from 25 tested clinical isolates. Four antibiotics from Quinolone class antibiotic have low sensitivity level towards MBL-producing P. aeruginosa, which are 33.3% in Ciprofloxacin, Levofloxacin, Norfloxacin, and Ofloxacin. Conclusion: Quinolone class antibiotics are not sensitive towards Metallo Beta Lactamase-producing P. aeruginosa.

Kata Kunci : Metallo Beta Laktamase, P. aeruginosa, Kepekaan, Kuinolon.