Laporkan Masalah

Pengaruh Alterasi Hidrotermal Terhadap Kestabilan Lereng dan Mekanisme Gerakan Tanah, Daerah Patuhawati, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat

I Putu Krishna Wijaya, Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc.,Ph.D,

2014 | Tesis | S2 Teknik Geologi

menewaskan 70 orang dan Bencana longsoran yang terjadi di daerah Perkebunan Teh Dewata telah menimbun 50 rumah. Lokasi penelitian yang berada di daerah Patuhawati, berada tidak jauh dari lokasi bencana tersebut. Perkebunan Teh Patuhawati yang sebagian besar tersusun oleh material Gunung Api Patuha, dengan penyebaran zona alterasi hidrotermal yang cukup luas, akan menjadikan pembahasan mengenai pengaruh alterasi hidrotermal terhadap kestabilan lereng dan mekanisme terjadinya longsoran di daerah dalam kondisi seperti ini menjadi menarik dan perlu tinjauan khusus yang lebih mendalam. a Tahapan penelitian dimulai dengan tahap persiapan dan studi pustaka (pengumpulan data sekunder), kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data primer berupa pemetaan dan peng matan lapangan detail. Tahap ketiga adalah melakukan analisa laboratorium berupa analisa sifat keteknikan tanah, analisa XRD dan analisa petrografi untuk penamaan batuan. Analisis data menggunakan metode AHP, yang merupakan metode semi kuantitatif. Analisis AHP dilakukan dengan cara memberikan variasi nilai bobot masing- masing parameter pada matriks perbandingan untuk mengetahui parameter yang paling berpengaruh terhadap terjadinya gerakan tanah. Hasilnya menunjukkan bahwa parameter alterasi hidrotermal 2,68 kali lebih penting dibandingkan parameter geologi teknik, kelerengan, struktur geologi dan 7,03 kali lebih penting dibandingkan parameter tata guna lahan terhadap terjadinya gerakan tanah. Masing-masing sub parameter dalam setiap parameter kemudian diberikan nilai (scoring) 1-3 sesuai pengaruhnya terhadap kerentanan gerakan tanah. Bobot parameter kerentanan kemudian dikalikan dengan nilai (scoring) pada setiap sub parameter sehingga menghasikan peta kerentanan dengan analisa spasial (weighted overlay) menggunakan software ArcGIS. Hasil verifikasi menunjukkan kesesuaian bahwa zona tingkat kerentanan tinggi memiliki jumlah titik longsoran terbanyak. Kesimpulan kedua adalah jenis alterasi argilik lebih berpengaruh dibandingkan alterasi sub propilitik terhadap terjadinya gerakan tanah. Hal ini disebabkan karena sifat fisik dari mineral lempung penciri alterasi argilik yang memiliki kemampuan lebih, dalam mengurangi kuat geser tanah pada lereng dibandingkan alterasi sub propilitik. Mekanisme longsoran di daerah Cicacing berupa longsoran rotasional dengan faktor pemicu berupa infiltrasi air hujan, aktifitas manusia dan gempabumi.

occured Landslide disaster in Dewata Tea Plantation killed 70 people and more than 50 houses buried. This research project were located at Patuhawati area, and those sites are situated in the areas with the susceptibility and vulnerability hazard.Most of Patuhawati area are covered by material of Mount Patuha and it has an intensive hydrothermal alteration. The research is carried out toexplain about the influences of hydrothermal alteration to slope stability and the mechanism of landslide in such geologic conditions. conducting There are several steps that is used for research method. First, is preparing and collecting all secondary data that is related to this research, and the second is collecting the primary data by some detailed surface mapping, such as observing and measuring the slope of morphology, litology observation and landslide point scarp, observing the alteration zone, geological structure measurement and landuse.The third stage is to conduct a laboratory analysis of soil engineering properties, XRD analysis and petrographic analysis. . As a semi quantitative method, AHP AHP method is used as data analysis analysis is conducted by give some variation of weight value on matrix comparison to understand the most influence factor which controlling landslide. The result show that hydrothermal alteration is 2,68 times more important than geological engineering, morphology, and structural geology factor, and 7,03 times more important than landuse factor. Each sub parameter is given score between 1-3 as their influence to landslide. Susceptibility weighted value then multiple by sub parameter score to conduct susceptibility map by using spatial analysis (weighted overlay) in ArcGIS. The verification result show that the most susceptible zone has the highest number of landslide point. The second conclusion is argilic alteration gives more influence than sub propilitic alteration to controlling landslide. It’s because of physical properties of clay mineral of argilic which is decreasing shear strength material on the slope. Mechanism of landslide in Cicacing are rotational landslide where high level of rain fall infiltration as a main triggering factor, beside the earthquake.

Kata Kunci : alterasi hidrotermal, alterasi argilik, mekanisme gerakan tanah.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.