FACIES MODELING OF PRABU RESERVOIR IN SEVILLA FIELD, WEST NATUNA BASIN

Reza Satria Nugraha, Ir. Budianto Toha, M.Sc.,

2014 | Tesis | S2 Teknik Geologi

Dalam pemodelan geologi, tahap pemodelan fasies selalu menjadi bagian yang paling penting karena nantinya akan berperan sebagai wadah untuk parameter seperti porositas , permeabilitas , dan saturasi air untuk dipopulasikan di dalamnya. Terdapat banyak ketidakpastian dalam menafsirkan interpretasi asosiasi fasies, pemodelan konsep geologi, pembuatan electrofacies yang memiliki korelasi yang baik dengan data log untuk memastikan konsistensi antar parameter reservoar dengan fasies, serta pendistributioan fasies secra lateral dan vertikal. Bahkan sering pemodelan fasies dibuat tanpa kalibrasi dengan data produksi. Semua ini memiliki dampak terhadap interpretasi konektivitas reservoir, ketidakpastian perhitungan volumetrik, serta distribusi parameter reservoir yang menimbulkan kesulitan dalam mencari potensi baru dan lokasi pengeboran sumur baru. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data core, data log sumur, data seismik dan data produksi. Ada 17 sumur dengan log standar yang digunakan dalam penelitian ini . Data core sekitar 170 kaki, dalam kondisi baik dengan hampir 100% pengembalian. Interpretasi data seismik seperti patahan dan horizon digunakan untuk pembuatan kerangka struktural dan grid 3D. peta atribut seismik digunakan sebagai panduan bagi distribusi reservoar. Data produksi diambil dari 4 sumur produksi. Model dari hasil tesis dapat mewakili interferensi antara sumurn A10 ke sumur A07 dan sumur A06. Model ini juga dapat menjelaskan mengapa sumur A06 merespon lebih baik dari sumur A07 terhadap gas injeksi dari sumur A05.

In geomodeling, the facies modeling phase has always been the most challenging part because it will later act as the container for properties such as porosity, permeability, and water saturation to be populated in. There are uncertainties in interpreting the facies association interpretation, the conceptual model, creating the electrofacies that has good correlation with log responses to ensure facies to properties consistency, and distributing the facies laterally and vertically. All of these issues have impact to the reservoir connectivity, the volumetric uncertainty, properties distribution and cause difficulties in finding remaining potential and infill drilling locations. Data used in this research are basically core data, log data, seismic data, and production data. There are 17 wells with standard logs were used in this research. Core data is of 170 feet measured depth (MD) long. It is in good condition with almost 100% recovery. Input from seismic data such as faults and horizons interpretation will be taken to the structural framework and 3D grid building for modeling purpose. The attribute map will be used as guidance for the sand fairway. The production data is taken from the 4 producing wells that perforated in Prabu zone. The new model from this thesis can represent the well interference between well A10 to well A07 and well A06. The model can also explain why well A06 response better than well A07 to gas injection from well A05.

Kata Kunci : -