PEMETAAN KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN BERDASARKAN WILAYAH DAN KARAKTERISTIK PENDUDUK DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DENGAN APLIKASI ADePT (AUTOMATED DEVELOPMENT ECONOMIC AND POVERTY TABLES)

Muhammad Ali Ichwani, Dr. Budiono Sri Handoko, M.A.

2014 | Tesis | S2 Magister Ek.Pembangunan

Provinsi Kalimantan Timur memiliki PDRB per kapita tertinggi di Indonesia, namun tingkat kemiskinan di beberapa daerah masih tinggi. Hal ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang terjadi belum terdistribusi secara merata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan melakukan pemetaan ketimpangan distribusi pendapatan di Provinsi Kalimantan Timur. Data yang digunakan adalah data SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) kor individu tahun 2003, 2007 dan 2011 yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Republik Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah ADePT (Automated Development Economic and Poverty Tables), GIC (Growth Incidence Curve) dan dekomposisi perubahan kemiskinan, GIS (Geographic Information System), serta tipologi daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketimpangan distribusi pendapatan di Provinsi Kalimantan Timur. Kesenjangan antarkota-desa meningkat, demikian juga antar-kepala rumah tangga berdasarkan pendidikan. Ketimpangan distribusi pendapatan tertinggi terjadi di Kota Bontang. Ketimpangan juga terjadi antara wilayah selatan dan utara dengan wilayah tengah. Meningkatnya dominasi sektor pertambangan yang bersifat padat modal menyebabkan peningkatan ketimpangan distribusi pendapatan di Kalimantan Timur. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa secara absolut pertumbuhan di Kalimantan Timur merupakan pro-poor growth, tetapi secara relatif bukan propoor growth.

East Kalimantan province has the highest GDP in Indonesia , but the level of poverty is still high in some areas. This shows that the economic growth has not evenly distributed. This study aims to analyze and map the inequality of income distribution in East Kalimantan province. This study applying the data of National Socioeconomic Survey (Survei Sosial Ekonomi Nasional-SUSENAS) of individual core in 2003, 2007 and 2011 obtained from the Central Bureau of Statistics. The tool used in this analysis is ADePT (Automated Economic Development and Poverty Table), GIC (Growth Incidence Curve) and growth and redistribution decomposition of poverty changes, GIS (Geographic Information System), and regional typology. The results showed that the inequality of income distribution in the East Kalimantan province is increased. The gap between urban and rural areas increased, as well as education gap among households. The highest inequality of income distribution occurs in Bontang. The inequality also occur between the southern and northern region and the central region. The increasing of mining sector dominance which has intensive capital causes increasing ininequality of income distribution in East Kalimantan. The analysis also showed that in absolute terms the growth in East Kalimantan is pro-poor growth, but relatively not propoor growth.

Kata Kunci : Ketimpangan distribusi pendapatan, ADePT, pro-poor growth