LEGAL PROTECTION OF CHILDREN SUICIDE BOMBER RECRUITED BY TALIBAN IN AFGHANISTAN UNDER INTERNATIONAL HUMAN RIGHTS LAW

DIAN SARI PANGASTUTI, Heribertus Jaka Tiyana, S.H., LL.M, M.A.

2014 | Skripsi | ILMU HUKUM

Anak-anak bom bunuh diri merupakan anak-anak yang terlibat dalam suatu peperangan, dimana mereka melakukan bom bunuh diri terhadap orang-orang dan tempat tertentu sabagai targetnya. Fenomena ini telah terjadi di Afghanistan dan anak-anak tersebut merupakan hasil perekrutan dari Taliban. Di sini Taliban bertindak sebagai pemberontak dalam bentuk kelompok bersenjata yang bukan dari negara, dimana mereka mempunyai suatu ideologi dan tujuan yang berbeda dari pemerintah Afghanistan. Mereka terlah melakukan tindakan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk perekrutan anak-anak menjadi bom bunuh diri. Ini tidak sejalan dengan Konvensi Hak-Haka Anak dan Protokol Opsional Konvensi Hak-Hak Anak Terhadap Keterlibatan Anak dalam Peperangan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian hukum normatif, dalam arti Penulis mengumpulkan dan mengolah data-data melalui studi literatur seperti Peraturan dan Undang-Undang, buku, jurnal, dokumen dan materi lainnya yang bersangkutan. Penulis menggunakan pendekatan normatif untuk menemukan dan menguji bagaimana hukum hak asasi internasional bisa diterapkan dalam suatu situasi. Hasil dari penelitian ini, Penulis menyimpulkan bahwa larangan untuk merekrut orang dibawah usia 15/18 tahun telah dilanggar oleh Taliban dan pemerintah Afghanistan menurut Konvensi Hak-Hak Anak dan Protokol Opsional Protokol Opsional Konvensi Hak-Hak Anak Terhadap Keterlibatan Anak dalam Peperangan. Negara Afghanistan bertanggung jawab terhadap kegagalan mereka untuk mencegah hal tersebut untuk terjadi, dan Taliban sendiri bertanggung jawab terhadap perekrutannya. Komunitas international seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komite Hak-Hak Anak, Perwakilan dari Sekertariat Jenderal untuk Anak-Anak pada situasi pertempuran, juga dapat memberikan kontribusi untuk menyelesaikan masalah ini.

Children suicide bombers are children that in engage in a hostilities situation where they conduct suicide bombing towards people or places as targets. This phenomena occurs in the state of Afghanistan which had happened from years to years and those children suicide bombers are recruited by Taliban Taliban here act as an insurgency in the form of non-state armed group which they conducting their own ideology and purpose that differs from the government of Afghanistan. They conduct action that violates human rights, including the recruitment of children to become suicide bombers. This is not accordance with the Convention of The Rights of The Child and Optional Protocol to the Convention on the Rights of the Child on the involvement of children in armed conflicts. The research is conducted by using normative legal research as the method, which means that the Author collects and puts the data together through literary studies such as laws and regulations, books, journals, papers and other relevant materials. Author applies a normative approach to discover the general principle of law and examines how international human rights law can applied on the situation. The result of the research, the Author conclude that prohibition to recruit person underage of 15/18 had been violated by Taliban and the government of Afghanistan according to the Convention of The Rights of The Child and Optional Protocol to the Convention on the Rights of the Child on the involvement of children in armed conflicts. The state of Afghanistan responsible for the failure of them to prevent such thing to happening, the Taliban itself also be held responsible for the recruitment itself. The international community such as United Nations, The Committee of The Rights of the Child, The Special Representative of Secretary General for Children and Armed Conflict, may give its attribution to solving the matter.

Kata Kunci : Afghanistan, Anak-Anak bom bunuh diri, kelompok bersenjata non negara