PREVALENSI HEPATITIS B TERSAMAR TERKAIT MUTASI REGIO ALPHA DETERMINANT PADA PENDONOR DARAH DI UNIT PELAYANAN TRANSFUSI DARAH RSUP Dr. SARDJITO

MEGA SUSANTI, dr. Did ik Setyo Heriyanto, Ph.D, Sp.PA

2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang Hepatitis B tersamar adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya DNA VHB dalam darah tanpa marker HBsAg. Keadaan ini dapat membuat keamanan transfusi darah dipermasalahkan, mengingat hepatitis B tersamar dapat ditransmisikan via transfuse padahal skrining yang digunakan saat ini hanya dapat mendeteksi HBsAg. Mutasi di regio a-determinant merupakan salah satu mekanisme terjadinya infeksi hepatitis B tersamar. Tujuan Mengetahui angka kejadian hepatitis B tersamar yang terkait mutasi regio a-determinant pada pendonor darah sehat di UPTD RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Metode Sebanyak 150 sampel serum yang telah lolos skrining rutin HBsAg di UPTD dites untuk konfirmasi dan marker lain, yaitu anti-HBs dan anti-HBc. Seluruh sampel diekstraksi kemudian diamplifikasi dengan nested-PCR dan dilakukan elektroforesis. Sampel yang positif mengandung DNA VHB dilakukan sequencing serta pengukuran viral load dengan qRT-PCR. Hasil Dari 150 sampel dengan HBsAg negatif, 18(12%) positif untuk DNA VHB. Dari 18 sampel tersebut diketahui 9 (50%) terdapat mutasi di regio adeterminant. Dari 9 sampel dengan mutasi di adeterminant, 8 (88.9%) berstatus anti-HBc (+)/anti-HBs (-). Rerata viral load yang dapat diukur adalah 2.3 log copies. Kesimpulan Prevalensi hepatitis B tersamar pada pendonor darah sehat di UPTD RSUP Dr. Sardjito adalah 12% dan separuhnya berkaitan dengan mutasi pada regio a-determinant.

Background Occult Hepatitis B Infection (OBI) is the presence of HBV DNA in liver or circulation without detectable HBsAg. It makes blood transfusion safety as a big issues, despite routine screening for HBsAg. Mutation in a-determinant regio is one of the molecular mechanism underlying OBI. Objectives To investigate the prevalence of OBI related to mutation of a-determinant regio in healthy blood donors at UPTD RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. Methods Serum samples of 150 blood donors negative for HBsAg negative were tested for confirmatory test and other markers such as anti-HBs and anti-HBc. Samples were extracted and amplified with nested-PCR methods then read using electrophoresis. Samples with positive HBV DNA then were sequenced. The viral load was determined by quantitative Real Time-PCR. Result Out of the 150 samples, 18 (12%) were positive for HBV DNA, consist of 9 (50%) mutation within adeterminant regio. Of the 9 samples were positive for mutation within a-determinant regio, 8 (88.9%) were anti-HBc (+)/ anti-HBs (-). Conclusion Prevalence of OBI in healthy blood donors at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta was 12%, and 50% is due to mutation within a-determinant region.

Kata Kunci : Hepatitis B tersamar, regio a-determinant,mutasi.